Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan sejumlah strategi untuk pengembangan Kawasan Industri Pelabuhan Terpadu Tanjungular, Mentok, agar semakin ramai dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan daerah.

"Sebagai langkah awal kita sudah melakukan sejumlah pertemuan dengan Pemerintah Pusat, terakhir kita melakukan pemaparan dengan Asisten Deputi Industri Pendukung Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Jumat.

Selain pertemuan dengan Kemenkomarves, Pemkab Bangka Barat juga telah melakukan pertemuan bersama perwakilan dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Ia berharap dari sejumlah pertemuan dengan beberapa kementerian bisa segera berbuah hasil yang sesuai rencana sehingga pengembangan KIPT Tanjungular bisa segera terwujud.

Dalam pertemuan dengan Kemenkomarves, Bupati Sukirman memaparkan perlunya untuk segera membangun akses jalan yang menghubungkan antara Desa Airlimau dengan KIPT Tanjungular.

Dengan adanya jalan baru tersebut akses dari Kota Pangkalpinang menuju KIPT Tanjungular akan semakin dekat karena tidak harus melalui jalan yang berada di pusat Kota Mentok.

Dalam tahap persiapan, Pemkab bangka Barat telah melakukan tahap awal pembukaan jalan dengan jarak sekitar 17 kilometer, namun sampai saat ini belum diaspal karena keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah.

"Jalan ini sangat penting untuk akses ke pelabuhan maupun kawasan industri di Tanjungular, mulai dari aspek ekonomi, aspek investasi, hingga UMKM. Selain itu, masyarakat juga berharap dengan akses jalan itu, karena ada perkebunan mereka di sana," katanya. 

Menurut dia, jika jalan tersebut sudah dibangun maka akan sangat efisien untuk transportasi dari dan menuju pelabuhan.

Untuk menyelesaikan pekerjaan pengaspalan jalan dan pembangunan empat jembatan yang berada di sepanjang jalan tembus tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran Rp100 miliar rupiah.

"Kami berharap ada kolaborasi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk akses jalan Tanjungular ini," katanya.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bangka Barat, Abimanyu mengatakan Pemkab Bangka Barat sedang menyiapkan agar Tanjungular bisa segera menjadi kawasan industri. 

"Kita segera mendorong kawasan industri ini terbentuk, ketika kawasan industri terbentuk otomatis masuk ke dalam usulan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Hal itu nantinya memudahkan berbagai urusan, termasuk pembangunan akses jalan Tanjungular-Airlimau," kata Abimanyu. 

Sebagai langkah lanjutan, Pemkab bangka Barat akan segera menghubungi PT Timah Tbk untuk melakukan kerja sama dalam hal melakukan pengelolaan kawasan industri.

"Terkait ada opsi lain selain PT Timah, nanti itu masih perlu kita bicarakan secara internal," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024