Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengatakan Sungai Cerucuk selama ini telah menjadi urat nadi perekonomian Belitung karena arus barang maupun logistik ke daerah itu melintasi sungai tersebut.

"Keberadaan sungai Cerucuk sangatlah vital dan telah menjadi urat nadi perekonomian Belitung," kata Kepala Dinas Perikanan Belitung, Firdaus Zamri di Tanjung Pandan, Kamis.

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Teknis Solusi Pendangkalan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cerucuk.

Menurut Firdaus, salah satu permasalahan yang dialami oleh DAS Cerucuk adalah sedimentasi atau pendangkalan.

Kondisi pendangkalan ini menyebabkan kapal-kapal nelayan maupun pengangkut logistik mengalami kesulitan untuk melakukan olah gerak atau manuver.

"Keluar masuk kapal sangat tergantung dengan kondisi pasang surut air laut karena aliran sungai Cerucuk mengalami pendangkalan," ujarnya.

Firdaus menyebutkan, sungai Cerucuk telah menjadi urat nadi perekonomian Belitung karena di sepanjang aliran sungai Cerucuk terdapat keberadaan Pertamina, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjung Pandan, dermaga nelayan Baro, dan Pelindo Regional 2 Tanjung Pandan.

Baca juga: Belitung bentuk tim percepatan normalisasi DAS Cerucuk

"Jadi keberadaan sungai Cerucuk ini sangat vital sekali dan menjadi urat nadi perekonomian Belitung," katanya.

Oleh karena itu, kondisi sedimentasi atau pendangkalan di DAS Cerucuk harus ditanggulangi dan segera dicarikan solusi bersama-sama sehingga arus lalulintas kapal-kapal nelayan dan logistik di aliran sungai tersebut berjalan lancar.

"Kalau kapal-kapal nelayan memang masih bisa atau tidak ada kendala yang terlalu besar namun yang harus dipikirkan adalah kapal-kapal besar yang mengangkut BBM dan bahan kebutuhan pokok," ujarnya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024