Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Baturusa-Cerucuk bersama Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kembali melakukan penanaman 500 bibit pohon kayu putih dan jambu mete di lahan bekas tambang yang ada di kawasan Gedung olahraga (GOR) Sahabuddin Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan BPDAS Baturusa Cerucuk, Arif Sudarmanto mengatakan kali ini BPDAS Bagurusa Cerucuk bersama Polda Babel kembali menanam 500 bibit pohon dengan dua jenis yakni kayu putih dan jambu mete.

"Ada 300 batang kayu putih dan 200 batang mente yang kita tanam di lahan kritis ini. Kita siap menghijaukan Babel karena stok bibit tanaman kita selalu ada," katanya usai melakukan penanaman bersama Kapolda Babel dan ratusan personil Polda Babel di Pangkalpinang, Kamis sore.

Ia menambahkan, di Kota Pangkalpinang ada beberapa kawasan yang lahannya kritis dari aktifitas penambangan, seperti di kawasan perkantoran Gubernur Bangka Belitung ini.

"Kawasan perkantoran Gubernur ini yang banyak lahan kritisnya dan kawasan lain," ujarnya.

Kapolda Babel, Irjen Pol Tornagogo Sihombing mengatakan Polda Babel tetap konsisten melakukan penanaman pohon meski di bulan ramadhan sebagai bentuk mewujudkan kelestarian alam melalui reklamasi dengan menanam 500 batang bibit pohon dari dua jenis tanaman.

"Hari ini kita melanjutkan lagi penanaman pohon di lahan kritis bekas tambang tahun 1980-an. Ada 500 batang tanaman yang kita tanam dengan harapan dapat tumbuh dan semoga dalam  waktu 1-2 tahun kedepan sudah mulai membesar," katanya.

Ia menambahkan, Polda Babel juga tetap konsisten menjaga kelestarian alam disela melakukan penegakan hukum dalam rangka memperbaiki lahan-lahan yang rusak akibat dari penambangan yang tidak sesuai dengan lingkungan.

Hingga saat ini sudah lebih dari 5.000 batang bibit tanaman yang kita tanam di 4 lokasi lahan eks tambang. Kegiatan ini juga serentak di lakukan oleh jajaran Polres di seluruh kabupaten kota se-Bangka Belitung.

"Alasan kita memilih lokasi ini karena disini pengembangan kota yang jika kita kesini tidak enak dipandang karena lahan kritis ini terlihat di arena olahraga," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024