Pariaman (Antara Babel) - Pebalap Thailand, Kritsada Changpad menjuarai etape terpanjang kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2016 etape lima dari Pantai Carocok, Pesisir Selatan, dan finis di Pantai Gondoriah, Pariaman, Rabu, dengan jarak tempuh 153,1 km.
Salah satu andalan Singha Infinite Cycling Team, Singapura ini masuk finis terdepan dengan total catatan waktu 03:38:44 atau unggul dua detik dengan pebalap yang finis di urutan dua yaitu Samuel Volkers dari Data #3 Cisco Cyling Team Australia.
Dari 10 besar pebalap yang finis tercepat, tidak ada pebalap yang sebelumnya memakai tiga jersey (yellow jersey, polkadot jersey, green jersey) yaitu Amir Kolahdouz dari Pishgaman Cycling Team Iran yang finis di urutan 31. Selain itu tidak ada pemegang red white jersey Dadi Suryadi dari Terengganu Cycling Team Malaysia.
Nama-nama pebalap yang finis didepan hampir semuanya wajah baru yang di etape-etape sebelumnya belum bisa unjuk kemampuan. Bisa dipastikan Tour de Singkarak 2016 belum ada yang dominan karena juara etape selalu berganti.
Etape pertama ada Dylan Newberry, etape dua Rahim Emami, etape tiga Ricardo Garcia, etape empat Amir Kolahdouz dan etape lima yang finis di salah satu destinasi wisata Kota Pariaman adalah Kritsada Changpad asal Thailand.
Terus bergantinya juara etape menunjukkan persaingan Tour de Singkarak. Terlihat sejak dilepas dari Pantai Carocok, semua pebalap langsung menyusuri jalan Pesisir Selatan yang memiliki karekteristik datar.
Di awal perlombaan, pebalap masih dalam rombongan besar dan sempat terjadi insiden jatuhnya beberapa pebalap. Meski demikian, pebalap yang mengalami kecelakaan masih bisa melanjutkan perlombaan.
Rombongan terdepan akhirnya terpecah. Beberapa pebalap bisa melepaskan diri dan terus meninggalkan rombongan dibelakangnya. Kondisi ini terjadi hingga balapan memasuki titik king of mountain (KOI) di Bukit Lampu. Setelah itu, pebalap dihadapkan turunan hingga Teluk Bayur.
Memasuki Kota Padang, lintasan datar menyambut semua pebalap. Begitu juga dengan cuaca panas. Bisa dipastikan akan menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, pada etape-etape sebelumnya banyak pebalap terutama asing mengomentari panasnya cuaca di Indonesia.
Persaingan di etape lima ini terbilang ketat. Namun, banyak pula yang bermain aman guna menghadapi etape selanjutnya yang lebih berat. Mereka tetap berada dirombongan besar hingga masuk finis di Pantai Gondoriah yang merupakan andalan wisata Kota Pariaman.
Setelah menyelesaikan etape lima, pebalap yang sukses masuk finis akan melanjutkan balapan ke etape enam dari Padang Pariaman menuju Sawahlunto, Kamis (11/8) dengan jarak tempuh 151 km.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Salah satu andalan Singha Infinite Cycling Team, Singapura ini masuk finis terdepan dengan total catatan waktu 03:38:44 atau unggul dua detik dengan pebalap yang finis di urutan dua yaitu Samuel Volkers dari Data #3 Cisco Cyling Team Australia.
Dari 10 besar pebalap yang finis tercepat, tidak ada pebalap yang sebelumnya memakai tiga jersey (yellow jersey, polkadot jersey, green jersey) yaitu Amir Kolahdouz dari Pishgaman Cycling Team Iran yang finis di urutan 31. Selain itu tidak ada pemegang red white jersey Dadi Suryadi dari Terengganu Cycling Team Malaysia.
Nama-nama pebalap yang finis didepan hampir semuanya wajah baru yang di etape-etape sebelumnya belum bisa unjuk kemampuan. Bisa dipastikan Tour de Singkarak 2016 belum ada yang dominan karena juara etape selalu berganti.
Etape pertama ada Dylan Newberry, etape dua Rahim Emami, etape tiga Ricardo Garcia, etape empat Amir Kolahdouz dan etape lima yang finis di salah satu destinasi wisata Kota Pariaman adalah Kritsada Changpad asal Thailand.
Terus bergantinya juara etape menunjukkan persaingan Tour de Singkarak. Terlihat sejak dilepas dari Pantai Carocok, semua pebalap langsung menyusuri jalan Pesisir Selatan yang memiliki karekteristik datar.
Di awal perlombaan, pebalap masih dalam rombongan besar dan sempat terjadi insiden jatuhnya beberapa pebalap. Meski demikian, pebalap yang mengalami kecelakaan masih bisa melanjutkan perlombaan.
Rombongan terdepan akhirnya terpecah. Beberapa pebalap bisa melepaskan diri dan terus meninggalkan rombongan dibelakangnya. Kondisi ini terjadi hingga balapan memasuki titik king of mountain (KOI) di Bukit Lampu. Setelah itu, pebalap dihadapkan turunan hingga Teluk Bayur.
Memasuki Kota Padang, lintasan datar menyambut semua pebalap. Begitu juga dengan cuaca panas. Bisa dipastikan akan menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, pada etape-etape sebelumnya banyak pebalap terutama asing mengomentari panasnya cuaca di Indonesia.
Persaingan di etape lima ini terbilang ketat. Namun, banyak pula yang bermain aman guna menghadapi etape selanjutnya yang lebih berat. Mereka tetap berada dirombongan besar hingga masuk finis di Pantai Gondoriah yang merupakan andalan wisata Kota Pariaman.
Setelah menyelesaikan etape lima, pebalap yang sukses masuk finis akan melanjutkan balapan ke etape enam dari Padang Pariaman menuju Sawahlunto, Kamis (11/8) dengan jarak tempuh 151 km.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016