Format Liga 1 musim 2023/2024 membagi kompetisi ke dalam dua bagian, yakni regular series dan Championship Series atau empat besar. Para tim penghuni posisi empat besar yakni Borneo FC, Persib Bandung, Bali United, dan Madura United akan saling hantam untuk mengamankan tiket menuju final.
Selaku tim peringkat satu dalam regular series, Borneo FC akan menghadapi tim posisi keempat di klasemen akhir yakni Madura United pada dua leg semifinal yang akan dimainkan pada Rabu (14/5) dan Minggu (19/5). Borneo mengakhiri musim reguler dengan 70 poin, dan Madura berhak berada di posisi keempat dengan 55 poin.
Sepintas, duel ini akan terasa berat sebelah. Pasalnya sehari sebelum mereka memainkan pertandingan semifinal leg pertama, Madura United harus kehilangan pelatih Mauricio Souza yang menolak memperpanjang kontrak. Di sisi lain, Borneo tidak mengalami masalah teknis serius dalam persiapan timnya.
Posisi Mauricio diketahui akan diisi oleh asisten pelatih Rakhmat Basuki. Walaupun tidak dapat dijadikan patokan, setidaknya Rakhmat memiliki catatan bagus saat membawa timnya melawat ke markas Borneo, yakni menang 4-0 pada pertandingan pekan ke-31 musim reguler.
Situasi sebaliknya terjadi di tim berjuluk Pesut Etam, Borneo FC. Klub kebanggaan publik Kalimantan itu telah kembali kedatangan pemain-pemain muda yang turut membela timnas Indonesia U-23 di ajang Piala Asia U-23, seperti Komang Teguh dan Fajar Fathur Rahman.
Bukan hanya itu, pemain kawakan Wiljan Pluim juga dikabarkan telah kembali bergabung bersama mereka.
Masalah absennya pemain bagi Borneo hanya terjadi di sektor kiper dan bek. Kiper Nadeo Argawinata harus absen karena kartu merah yang didapat pada pertandingan melawan Dewa United, sedangkan Leo Lelis dan Agung Prasetyo telah menepi karena cedera sejak Maret silam.
Tajam di depan, rapuh di belakang
Dari keempat peserta Championship Series Liga 1 2023/2024, Madura merupakan tim paling subur peringkat kedua untuk urusan mencetak gol. Dengan koleksi 58 golnya, mereka hanya kalah produktif dari tim peringkat kedua Persib Bandung. Sayangnya di lini belakang, catatan gol Madura merupakan yang terburuk dari keempat peserta Championship, dengan torehan kemasukan 45 gol dari 34 pertandingan.
Menariknya, pencetak gol terbanyak Madura pada musim reguler justru merupakan gelandang Malik Risaldi yang total mengoleksi 11 gol. Penyerang yang kemudian dipinjam Bhayangkara FC, Junior Brandao, juga sebenarnya cukup produktif bagi Madura dengan koleksi sembilan golnya.
Gelandang lain yang juga cukup banyak menyumbang gol bagi Bhayangkara adalah pemain asal Meksiko Francisco Rivera, dengan koleksi sembilan gol. Pesaing terdekat Malik, Brandao, dan Francisco untuk urusan mencetak gol adalah Hugo Gomes dengan delapan golnya, sedangkan Dalberto Belo yang didatangkan untuk mengisi posisi Brandao sejauh ini telah mengoleksi lima gol.
Penampilan Madura United juga tidak konsisten sejak pergantian tahun, mereka mampu menang atas tim-tim besar seperti Persija Jakarta (1-0), Borneo (4-0), PSM Makassar (2-0), sekaligus kerap kesulitan dan menelan kekalahan saat melawan tim-tim papan bawah seperti RANS Nusantara (2-2), Bhayangkara FC (2-3), dan PSS Sleman (0-0), dan Arema FC (0-0).
Di kubu Borneo, catatan mencetak gol mereka merupakan yang terburuk di antara empat semifinalis, tetapi catatan kemasukan gol mereka adalah yang terbaik dari ke-18 klub peserta Liga 2023/2024.
Borneo memasukkan 53 gol, tertinggal dari Madura (58), Persib (65), dan Bali United (55). Namun dengan hanya kemasukan 31 gol, berbanding Persib (38), Bali (43), dan Madura (45), dapat disimpulkan bahwa Pesut Etam memiliki pertahanan terbaik di antara para semifinalis.
Mayoritas gol-gol Borneo disumbangkan oleh dua pemain tersuburnya, yakni Stefano Lilipaly dengan 11 gol dan Felipe Cadenazzi dengan 12 gol. Selain mereka berdua, tidak ada pemain Borneo lain yang mampu mencetak lebih dari empat gol selama musim reguler.
Borneo diperkirakan akan menyerang sejak awal
Borneo menjalani empat laga terakhirnya di musim reguler dengan menelan kekalahan demi kekalahan. Namun hasil-hasil itu dapat dimaklumi karena Borneo telah memastikan diri menjadi juara musim reguler sejak pertengahan April silam. Pada pertandingan leg pertama semifinal yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Borneo yang berstatus sebagai tim tamu diperkirakan akan menggempur sejak awal. Trio Terens Puhiri, Stefano Lilipaly, dan Felipe Cadenazzi dipastikan akan merepotkan lini pertahanan tuan rumah sejak awal.
Di sisi lain, pelatih caretaker Madura Rakhmat Basuki tentu tidak tidak dapat menyamakan laga kali ini dengan saat ia membawa timnya menaklukkan Borneo pada fase reguler. Kali ini, Borneo tampil dengan kekuatan penuh dan sangat berambisi untuk membawa pulang hasil positif demi pertandingan yang lebih ringan pada leg kedua.
Untungnya selain masalah kepergian pelatih, Madura tidak memiliki masalah cedera pemain. Selain Lerby Eliandry yang memang belum dimainkan sejak direkrut, Laskar Sape Kerrap relatif memiliki skuad yang cukup untuk meladeni permainan tamunya.
Komentar pelatih
Pelatih Madura Rakhmat Basuki mencoba membangun nuansa positif di timnya, selepas kepergian pelatih Mauricio. Ia justru mengingatkan agar pasukannya tidak menyia-nyiakan kerja keras pendahulunya tersebut.
“Yang jelas tim ini harus terus bergerak. Dengan dinamika yang terjadi akhir-akhir ini, karena kami tahu perjuangan yang kami lakukan bersama Coach Maurizio selama ini, perjuangannya sangat keras dan kami melalui momen-momen yang sangat sulit untuk bisa berada di empat besar ini,” kata Rakhmat dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun Youtube resmi Madura United.
“Jadi yang jelas kami optimis dan kami ingin hasil yang terbaik untuk pertandingan besok,” tambahnya.
Di kubu Borneo, keberhasilan menjadi juara musim reguler, diyakini pelatih Peter Huistra akan semakin membakar semangat para pemain asuhannya. “Tentunya sangat menyenangkan bisa meraih juara di regular series. Tapi setelah ini ada Championship Series, jadi kami harus mempersiapkan itu untuk bisa memenangkannya," kata Pieter Huistra seperti dikutip dari laman resmi LIB.
Catatan pertemuan Madura United melawan Borneo FC: (04/07/2017): Borneo FC 3 vs Madura United 0
(13/10/2017): Madura United 1 vs Borneo FC 1 (27/04/2018): Borneo FC 2 vs Madura United 2
(22/09/2018): Madura United 1 vs Borneo FC 2 (28/05/2019): Madura United 3 vs Borneo FC 0
(18/09/2019): Borneo FC 2 vs Madura United 1 (14/12/2021): Madura United 2 vs Borneo FC 2
(25/03/2022): Borneo FC 0 vs Madura United 1 (01/10/2022): Borneo FC 3 vs Madura United 0
(03/03/2023): Madura United 0 vs Borneo FC 1 (01/10/2023): Madura United 1 vs Borneo FC 2
(17/04/2024): Borneo FC 0 vs Madura United 4
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Selaku tim peringkat satu dalam regular series, Borneo FC akan menghadapi tim posisi keempat di klasemen akhir yakni Madura United pada dua leg semifinal yang akan dimainkan pada Rabu (14/5) dan Minggu (19/5). Borneo mengakhiri musim reguler dengan 70 poin, dan Madura berhak berada di posisi keempat dengan 55 poin.
Sepintas, duel ini akan terasa berat sebelah. Pasalnya sehari sebelum mereka memainkan pertandingan semifinal leg pertama, Madura United harus kehilangan pelatih Mauricio Souza yang menolak memperpanjang kontrak. Di sisi lain, Borneo tidak mengalami masalah teknis serius dalam persiapan timnya.
Posisi Mauricio diketahui akan diisi oleh asisten pelatih Rakhmat Basuki. Walaupun tidak dapat dijadikan patokan, setidaknya Rakhmat memiliki catatan bagus saat membawa timnya melawat ke markas Borneo, yakni menang 4-0 pada pertandingan pekan ke-31 musim reguler.
Situasi sebaliknya terjadi di tim berjuluk Pesut Etam, Borneo FC. Klub kebanggaan publik Kalimantan itu telah kembali kedatangan pemain-pemain muda yang turut membela timnas Indonesia U-23 di ajang Piala Asia U-23, seperti Komang Teguh dan Fajar Fathur Rahman.
Bukan hanya itu, pemain kawakan Wiljan Pluim juga dikabarkan telah kembali bergabung bersama mereka.
Masalah absennya pemain bagi Borneo hanya terjadi di sektor kiper dan bek. Kiper Nadeo Argawinata harus absen karena kartu merah yang didapat pada pertandingan melawan Dewa United, sedangkan Leo Lelis dan Agung Prasetyo telah menepi karena cedera sejak Maret silam.
Tajam di depan, rapuh di belakang
Dari keempat peserta Championship Series Liga 1 2023/2024, Madura merupakan tim paling subur peringkat kedua untuk urusan mencetak gol. Dengan koleksi 58 golnya, mereka hanya kalah produktif dari tim peringkat kedua Persib Bandung. Sayangnya di lini belakang, catatan gol Madura merupakan yang terburuk dari keempat peserta Championship, dengan torehan kemasukan 45 gol dari 34 pertandingan.
Menariknya, pencetak gol terbanyak Madura pada musim reguler justru merupakan gelandang Malik Risaldi yang total mengoleksi 11 gol. Penyerang yang kemudian dipinjam Bhayangkara FC, Junior Brandao, juga sebenarnya cukup produktif bagi Madura dengan koleksi sembilan golnya.
Gelandang lain yang juga cukup banyak menyumbang gol bagi Bhayangkara adalah pemain asal Meksiko Francisco Rivera, dengan koleksi sembilan gol. Pesaing terdekat Malik, Brandao, dan Francisco untuk urusan mencetak gol adalah Hugo Gomes dengan delapan golnya, sedangkan Dalberto Belo yang didatangkan untuk mengisi posisi Brandao sejauh ini telah mengoleksi lima gol.
Penampilan Madura United juga tidak konsisten sejak pergantian tahun, mereka mampu menang atas tim-tim besar seperti Persija Jakarta (1-0), Borneo (4-0), PSM Makassar (2-0), sekaligus kerap kesulitan dan menelan kekalahan saat melawan tim-tim papan bawah seperti RANS Nusantara (2-2), Bhayangkara FC (2-3), dan PSS Sleman (0-0), dan Arema FC (0-0).
Di kubu Borneo, catatan mencetak gol mereka merupakan yang terburuk di antara empat semifinalis, tetapi catatan kemasukan gol mereka adalah yang terbaik dari ke-18 klub peserta Liga 2023/2024.
Borneo memasukkan 53 gol, tertinggal dari Madura (58), Persib (65), dan Bali United (55). Namun dengan hanya kemasukan 31 gol, berbanding Persib (38), Bali (43), dan Madura (45), dapat disimpulkan bahwa Pesut Etam memiliki pertahanan terbaik di antara para semifinalis.
Mayoritas gol-gol Borneo disumbangkan oleh dua pemain tersuburnya, yakni Stefano Lilipaly dengan 11 gol dan Felipe Cadenazzi dengan 12 gol. Selain mereka berdua, tidak ada pemain Borneo lain yang mampu mencetak lebih dari empat gol selama musim reguler.
Borneo diperkirakan akan menyerang sejak awal
Borneo menjalani empat laga terakhirnya di musim reguler dengan menelan kekalahan demi kekalahan. Namun hasil-hasil itu dapat dimaklumi karena Borneo telah memastikan diri menjadi juara musim reguler sejak pertengahan April silam. Pada pertandingan leg pertama semifinal yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Borneo yang berstatus sebagai tim tamu diperkirakan akan menggempur sejak awal. Trio Terens Puhiri, Stefano Lilipaly, dan Felipe Cadenazzi dipastikan akan merepotkan lini pertahanan tuan rumah sejak awal.
Di sisi lain, pelatih caretaker Madura Rakhmat Basuki tentu tidak tidak dapat menyamakan laga kali ini dengan saat ia membawa timnya menaklukkan Borneo pada fase reguler. Kali ini, Borneo tampil dengan kekuatan penuh dan sangat berambisi untuk membawa pulang hasil positif demi pertandingan yang lebih ringan pada leg kedua.
Untungnya selain masalah kepergian pelatih, Madura tidak memiliki masalah cedera pemain. Selain Lerby Eliandry yang memang belum dimainkan sejak direkrut, Laskar Sape Kerrap relatif memiliki skuad yang cukup untuk meladeni permainan tamunya.
Komentar pelatih
Pelatih Madura Rakhmat Basuki mencoba membangun nuansa positif di timnya, selepas kepergian pelatih Mauricio. Ia justru mengingatkan agar pasukannya tidak menyia-nyiakan kerja keras pendahulunya tersebut.
“Yang jelas tim ini harus terus bergerak. Dengan dinamika yang terjadi akhir-akhir ini, karena kami tahu perjuangan yang kami lakukan bersama Coach Maurizio selama ini, perjuangannya sangat keras dan kami melalui momen-momen yang sangat sulit untuk bisa berada di empat besar ini,” kata Rakhmat dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun Youtube resmi Madura United.
“Jadi yang jelas kami optimis dan kami ingin hasil yang terbaik untuk pertandingan besok,” tambahnya.
Di kubu Borneo, keberhasilan menjadi juara musim reguler, diyakini pelatih Peter Huistra akan semakin membakar semangat para pemain asuhannya. “Tentunya sangat menyenangkan bisa meraih juara di regular series. Tapi setelah ini ada Championship Series, jadi kami harus mempersiapkan itu untuk bisa memenangkannya," kata Pieter Huistra seperti dikutip dari laman resmi LIB.
Catatan pertemuan Madura United melawan Borneo FC: (04/07/2017): Borneo FC 3 vs Madura United 0
(13/10/2017): Madura United 1 vs Borneo FC 1 (27/04/2018): Borneo FC 2 vs Madura United 2
(22/09/2018): Madura United 1 vs Borneo FC 2 (28/05/2019): Madura United 3 vs Borneo FC 0
(18/09/2019): Borneo FC 2 vs Madura United 1 (14/12/2021): Madura United 2 vs Borneo FC 2
(25/03/2022): Borneo FC 0 vs Madura United 1 (01/10/2022): Borneo FC 3 vs Madura United 0
(03/03/2023): Madura United 0 vs Borneo FC 1 (01/10/2023): Madura United 1 vs Borneo FC 2
(17/04/2024): Borneo FC 0 vs Madura United 4
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024