Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memperkuat citra (branding) produk yang hasil para pelaku UMKM, agar mudah dipasarkan dan memiliki ciri khas tersendiri.
"Inti utama branding adalah identitas atau wajah yang menunjukkan ciri khas suatu produk, sehingga produk mudah dikenali dan diingat konsumen," Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Membuat branding bisnis yang kuat kata bupati bukan hanya perkara logo atau label semata tetapi pelaku UMKM juga harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, dan membaca kebutuhan maupun selera konsumen yang sangat bervariasi.
"Maka para pelaku UMKM penting mengikuti pelatihan kewirausahaan, terutama terkait dengan strategi pemasaran dengan memperkuat branding," ujarnya.
Bupati mengatakan, motivasi kewirausahaan bagi usaha mikro yang ingin meningkatkan skala usaha merupakan soft skill yang layak dikembangkan.
"Dengan demikian, mereka memiliki inspirasi untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan analisis tingkat kelayakan serta kepercayaan konsumen," ujarnya.
Kepala Disperindagkop dan UKM Bangka Tengah Irwandi mengatakan pelaku UMKM perlu mendapatkan pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan motivasi dalam melaksanakan kegiatan usaha, sehingga mampu bersaing dengan jenis usaha yang sama.
Irwandi mengatakan, dalam bisnis maka penting memperhatikan marketing (pemasaran) dan branding (pencitraan) atau citra produk. Keduanya tidak dapat terpisahkan karena saling berkaitan demi mendukung keberhasilan perusahaan.
"Dengan pelatihan dapat membuka wawasan pelaku usaha untuk melakukan inovasi dan menciptakan produk yang berkualitas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024