Pangkalpinang (ANTARA) - Jakarta Fashion Carnival (JFC) dan Fashion Carnival (FC) Bangka Belitung (Babel), kolaborasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpa) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) turut memeriahkan rangkaian HUT ke-24 Tahun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di festival layang-layang, color run dan festival ekonomi kreatif (Ekraf) yang digelar di Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang.
"Di event kali ini kita berkolaborasi dengan Disbudpar DKI Jakarta untuk bersama-sama mengembangkan potensi budaya dan pariwisata daerah," kata Pj Gubernur Sugito di Pangkalpinang, Minggu.
Wardrobe Kostum Karnaval Disbudpar DKI Jakarta, Kemal mengapresiasi Pemprov Bangka Belitung yang telah berkolaborasi dengan DKI Jakarta menampilkan fashion carnival yang mengangkat tema budaya dan kearifan lokal daerah.
"Fashion carnival adalah sebuah event yang ditunggu oleh masyarakat, dan antusias mereka sangat tinggi menyaksikan moment ini," ujarnya.
Menurutnya ini pertama kalinya JFC berkolaborasi dengan FC Babel. Ada 4 peserta kostum yang ditampilkan oleh JFC yakni kostum laut, kipas, kupu-kupu dan kostum China yang identik dengan kearifan lokal masyarakat Bangka Belitung.
"Kita harap kolaborasi ini terus berlanjut dan semoga fashion carnaval di Bangka Belitung semakin berkembang agar budaya daerah semakin berkembang," ujarnya.
Desainer Fashion Carnival Bangka Belitung, Fransiskus Antonius Fudianto mengatakan di event ini ada 10 kostum yang ditampilkan oleh FC Babel dengan mengangkat budaya Bangka Belitung seperti tudung saji, dambus, kijang emas dan lainnya.
"Karena berkolaborasi dengan JFC, kita juga menambahkan ciri khas Kalimantan yakni burung enggang atau burung rangkong. Jadi kita menampilkan kostum nusantara karena ini pertama kalinya kita berkolaborasi dengan provinsi lain," ujarnya.
Menurutnya antusias masyarakat sangat baik setiap ada fashion carnaval, karena ini salah satu ajang yang memperkenalkan budaya meski selama ini bukan suatu destinasi, namun destinasi pariwisata daerah bisa kita angkat dari fashion carnival.
"Kami para seniman menyebut ini talkshow nasional kostum. Kami sangat butuh wadah dan support dari pemerintah daerah untuk memfasilitasi kami memperkenalkan budaya daerah melalui kostum-kostum ini," harapnya.