Pangkalpinang (ANTARA) - Rangkaian kegiatan Bangka Belitung Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKISAH) 2025 resmi dimulai pada Rabu, 23 April 2025. Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membuka perhelatan tahunan ini dengan menggelar Tabligh Akbar yang berlangsung khidmat di Masjid Agung Kubah Timah, Pangkalpinang.
Acara ini menghadirkan penceramah nasional, Ustad Dr. H. Das’ad Latif, dan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting daerah, antara lain Plt. Asisten I Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Drs. Tarmin, M.Si. yang mewakili Gubernur; Kepala Perwakilan BI Babel, Rommy S. Tamawiwy; Penjabat Walikota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin, S.E., M.Si.; Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, S.T., M.Pd.; serta unsur Forkopimda, perwakilan instansi vertikal, asosiasi, tokoh agama, dan masyarakat umum.
Lebih dari 2.000 peserta hadir dengan antusias, menandai pembukaan yang semarak dan penuh makna.
BEKISAH merupakan agenda tahunan Bank Indonesia yang menjadi bagian dari rangkaian menuju Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
Tujuan utama program ini adalah mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi daerah. Pada tahun kelimanya, BEKISAH mengusung tema “Sinergi Inovasi Keuangan Syariah: Memperkuat Transformasi Ekonomi untuk Kesejahteraan Umat”, sebuah komitmen nyata untuk mendorong akselerasi ekonomi berbasis nilai-nilai syariah.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy menjelaskan tiga fokus utama peran Bank Indonesia dalam mendukung penguatan ekonomi dan keuangan syariah di Bangka Belitung.
Pertama, pengembangan ekosistem produk halal yang menyentuh pelaku usaha, model bisnis syariah, kelembagaan, hingga infrastruktur pendukung dan jaminan kehalalan produk. Fokus ini diarahkan pada sektor-sektor unggulan seperti makanan-minuman, pertanian, peternakan, busana muslim, dan pariwisata ramah muslim yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Kedua, penguatan sektor keuangan syariah, yang diwujudkan melalui penyempurnaan regulasi, inovasi produk keuangan, serta peningkatan volume transaksi guna memperluas akses pembiayaan berbasis syariah. Selain itu, inovasi juga dilakukan dengan digitalisasi wakaf bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) melalui platform Satu Wakaf Indonesia. Aplikasi ini juga memudahkan masyarakat dalam menunaikan wakaf secara digital.
Ketiga, adalah literasi dan inklusi keuangan syariah melalui berbagai kegiatan edukatif. Bank Indonesia juga aktif mendorong gaya hidup halal (halal lifestyle) melalui sosialisasi dan literasi, termasuk melalui pelaksanaan BEKISAH.
"Dalam upaya ini, BI menggandeng berbagai mitra strategis seperti pemerintah daerah, lembaga keuangan, asosiasi, masjid, pondok pesantren, lembaga ZISWAF, media, dan UMKM," kata Rommy.
Plt. Asisten I Setda, Tarmin, dalam sambutannya menyatakan apresiasi atas kontribusi Bank Indonesia dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Bangka Belitung.
"Kami berharap agar sinergi lintas sektor yang telah terbangun dapat terus diperkuat untuk mewujudkan ekosistem syariah yang inklusif dan berkelanjutan," katanya.
Dalam tausiyahnya, Ustad Das’ad Latif menekankan tiga prinsip utama dalam ekonomi dan keuangan syariah.
Pertama, pentingnya menjunjung tinggi prinsip syariah dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam gaya hidup halal yang tak hanya meliputi apa yang dikonsumsi, namun juga cara memperolehnya. Halal bukan semata pada substansi, tetapi juga pada prosesnya.
Kedua, urgensi menyucikan harta melalui zakat. Ust. Das’ad menegaskan bahwa dalam setiap rezeki terdapat hak orang lain, dan zakat menjadi instrumen penting dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat sekaligus sebagai bentuk penyucian harta.
Ketiga, peran penting keluarga dalam menjaga integritas diri dari praktik yang tidak halal. Ust. Das’ad juga mengajak setiap individu untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan menjauhi kemungkaran.
BEKISAH 2025 akan berlangsung selama tiga hari, dari 23 hingga 25 April 2025, di kompleks Masjid Agung Kubah Timah. Setelah Tabligh Akbar, kegiatan akan dilanjutkan dengan talkshow interaktif, perlombaan bertema ekonomi syariah, dan ditutup dengan sejumlah agenda strategis.
Di antaranya adalah pengukuhan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Bangka Belitung, peluncuran zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) di Alun-Alun Taman Merdeka, launching gerakan wakaf digital, penyerahan sertifikasi halal, serta penyaluran simbolis pembiayaan dari lembaga keuangan kepada pelaku UMKM.
Selain itu, BEKISAH juga menghadirkan pameran UMKM dan layanan publik, yang diikuti oleh 40 pelaku usaha lokal dan sejumlah lembaga, sebagai bentuk konkret kolaborasi dalam membangun ekonomi berbasis syariah.