Amerika Serikat mengumumkan pada Minggu (19/5) bahwa mereka memantau dengan cermat perkembangan yang ada setelah sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dilaporkan melakukan "pendaratan keras".

"Kami mengikuti dengan cermat laporan kemungkinan pendaratan keras sebuah helikopter di Iran yang membawa presiden dan menteri luar negeri Iran. Kami tidak memiliki komentar lebih lanjut saat ini," kata seorang juru bicara dari Departemen Luar Negeri AS.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyatakan keprihatinan mendalam atas pendaratan darurat helikopter yang membawa Raisi dan delegasinya.

"Hari ini, setelah bertemu dengan Presiden Republik Islam Iran, Ibrahim Raisi, kami sangat khawatir dengan pemberitaan bahwa helikopter yang membawa delegasi tinggi melakukan pendaratan darurat di Iran," kata Aliyev pada platform X.

"Doa kami kepada Tuhan Yang Maha Kuasa menyertai Presiden Ibrahim Raisi dan delegasi pendampingnya. Sebagai negara tetangga yang bersahabat dan bersaudara, Republik Azerbaijan siap memberikan segala macam dukungan," katanya.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengeluarkan pernyataan, yaitu  Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sangat prihatin dengan apa yang beredar di media mengenai helikopter yang membawa Yang Mulia Dr. Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran, dan delegasi yang mendampingi Presiden".

"Pada saat kami berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk melindungi Yang Mulia dan para sahabatnya serta mengelilingi mereka dengan perhatian-Nya, Kerajaan Arab Saudi menegaskan bahwa mereka berdiri di samping Republik Islam Iran selama keadaan sulit ini dan siap memberikan bantuan apa pun yang dibutuhkan Iran," lanjut pernyataan tersebut.

Kementarian Luar Negeri Qatar, mengutip juru bicara resminya, Majed Al-Ansari, juga mengeluarkan sebuah pernyataan, yaitu "Keprihatinan besar Negara Qatar setelah sebuah helikopter yang membawa HE Presiden Republik Islam Iran Dr. Ebrahim Raisi, HE Menteri Luar Negeri Dr. Hossein Amir-Abdollahian dan sejumlah pejabat lainnya mengalami kecelakaan pendaratan keras di hutan Dizmar di Provinsi Azerbaijan Timur, barat laut negara tersebut."

Dia juga menyatakan "keinginan negaranya untuk keselamatan Yang Mulia Presiden, Menteri Luar Negeri dan orang-orang yang mendampingi mereka," dan mengumumkan "kesiapan penuh Qatar untuk memberikan segala bentuk dukungan dalam proses pencarian."

Kementerian Luar Negeri Kuwait mengatakan negaranya memantau dengan cermat laporan kekhawatiran mengenai insiden helikopter Iran, dan menyatakan "doa terbaik untuk keselamatan Presiden Iran dan delegasi yang menyertainya." Mereka juga menegaskan dukungannya terhadap Iran dalam keadaan sulit ini.

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Sekretariat Jenderal OKI mengikuti dengan cermat berita mengenai helikopter presiden Iran.

Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha mengatakan OKI berdiri di sisi Republik Islam Iran dalam situasi sulit ini, berdoa kepada Allah SWT untuk menyertakan Presiden Republik Islam Iran dan delegasi yang menyertainya di bawah perawatan dan perlindungan-Nya.

Negara-negara seperti Pakistan, India dan Sri Lanka juga mengeluarkan pernyataan mendukung Iran setelah kecelakaan helikopter hari Minggu (19/5).

Kecelakaan helikopter di Iran

Helikopter yang membawa Raisi dikabarkan melakukan pendaratan darurat akibat cuaca buruk saat kembali dari upacara peresmian bendungan di perbatasan Azerbaijan.

Bulan Sabit Merah Iran sebelumnya mengumumkan bahwa kecelakaan itu terjadi antara Kaleybar dan Varzaqan. Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi menekankan bahwa tim penyelamat belum mencapai lokasi tersebut.

Wakil Gubernur Azerbaijan Timur Jabbarali Zakiri mengatakan, dua dari tiga helikopter konvoi Raisi telah mendarat dan satu lagi jatuh.

Helikopter tersebut dikabarkan membawa Raisi dan beberapa pejabat, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.

Pewarta: Frishanti Octavia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024