Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan empat inisiatif baru yang digagas Indonesia selaku tuan rumah pada Pertemuan Tingkat Tinggi Forum Air Dunia (World Water Forum) Ke-10 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Senin.
"Melalui forum ini, Indonesia mengangkat empat inisiatif baru, yaitu penetapan world lake day," kata Presiden Jokowi dalam pidato pembuka Pertemuan Tingkat Tinggi KTT WWF Ke-10, seperti disaksikan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.
Presiden merinci keempat inisiatif baru Indonesia dalam WWF ke-10, yang pertama, yaitu penetapan hari danau sedunia atau "world lake day".
Indonesia juga mendorong pendirian pusat keunggulan atau "center of excellence" di kawasan Asia Pasifik. Ketiga, Indonesia mendorong pengelolaan air berkelanjutan di negara pulau kecil, dan keempat adanya penggalangan proyek-proyek air.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga memaparkan sejumlah aspek yang konsisten untuk terus didorong, yakni meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusivitas untuk mencapai solusi bersama, terutama bagi negara-negara pulau kecil dan yang mengalami kelangkaan air.
Kedua, Presiden menyebutkan bahwa Indonesia terus memberdayakan "hydro diplomacy" untuk kerja sama konkret dan inovatif, menjauhi persaingan dalam pengelolaan sumber daya air lintas batas.
Ketiga, Indonesia konsisten memperkuat "political leadership" sebagai kunci sukses berbagai kerja sama menuju ketahanan air berkelanjutan.
Di hadapan para kepala negara yang hadir, Presiden Jokowi menekankan bahwa peran air sangat sentral bagi kehidupan manusia.
Menurut Kepala Negara, kelangkaan air dapat memicu perang serta bisa menjadi sumber bencana. Menurut Presiden terlalu banyak air (too much water) maupun terlalu sedikit (too little water) dapat menjadi masalah bagi dunia.
World Water Forum atau Forum Air Sedunia Ke-10 ini, kata Presiden, sangat strategis untuk merevitalisasi aksi nyata dan komitmen bersama dalam mewujudkan manajemen sumber daya air terintegrasi.
"Yang mulia, air bukan sekadar produk alam, tetapi merupakan produk kolaborasi yang mempersatukan kita, sehingga butuh upaya bersama untuk menjaganya. Dan dengan ini saya nyatakan sesi pertemuan tingkat tinggi Forum Air Sedunia ke-10 dibuka," kata Presiden seraya membuka pertemuan tingkat tinggi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Melalui forum ini, Indonesia mengangkat empat inisiatif baru, yaitu penetapan world lake day," kata Presiden Jokowi dalam pidato pembuka Pertemuan Tingkat Tinggi KTT WWF Ke-10, seperti disaksikan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.
Presiden merinci keempat inisiatif baru Indonesia dalam WWF ke-10, yang pertama, yaitu penetapan hari danau sedunia atau "world lake day".
Indonesia juga mendorong pendirian pusat keunggulan atau "center of excellence" di kawasan Asia Pasifik. Ketiga, Indonesia mendorong pengelolaan air berkelanjutan di negara pulau kecil, dan keempat adanya penggalangan proyek-proyek air.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga memaparkan sejumlah aspek yang konsisten untuk terus didorong, yakni meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusivitas untuk mencapai solusi bersama, terutama bagi negara-negara pulau kecil dan yang mengalami kelangkaan air.
Kedua, Presiden menyebutkan bahwa Indonesia terus memberdayakan "hydro diplomacy" untuk kerja sama konkret dan inovatif, menjauhi persaingan dalam pengelolaan sumber daya air lintas batas.
Ketiga, Indonesia konsisten memperkuat "political leadership" sebagai kunci sukses berbagai kerja sama menuju ketahanan air berkelanjutan.
Di hadapan para kepala negara yang hadir, Presiden Jokowi menekankan bahwa peran air sangat sentral bagi kehidupan manusia.
Menurut Kepala Negara, kelangkaan air dapat memicu perang serta bisa menjadi sumber bencana. Menurut Presiden terlalu banyak air (too much water) maupun terlalu sedikit (too little water) dapat menjadi masalah bagi dunia.
World Water Forum atau Forum Air Sedunia Ke-10 ini, kata Presiden, sangat strategis untuk merevitalisasi aksi nyata dan komitmen bersama dalam mewujudkan manajemen sumber daya air terintegrasi.
"Yang mulia, air bukan sekadar produk alam, tetapi merupakan produk kolaborasi yang mempersatukan kita, sehingga butuh upaya bersama untuk menjaganya. Dan dengan ini saya nyatakan sesi pertemuan tingkat tinggi Forum Air Sedunia ke-10 dibuka," kata Presiden seraya membuka pertemuan tingkat tinggi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024