Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta sekolah menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah terjadinya wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Kita sudah sampaikan kepada seluruh penyelenggara pendidikan tingkat TK, SD dan SMP/MTs untuk menggalakkan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Bangka Selatan Elfan Rulyadi di Toboali, Selasa.
Elfan mengatakan itu menyikapi banyak pasien DBD yang dirawat di RSUD Bangka Selatan yaitu mencapai 367 orang dan berdasarkan hasil pengecekan jentik nyamuk di sejumlah rumah penduduk tercatat 90 persen rumah ditemukan jentik nyamuk demam berdarah.
"Kondisi ini, kami pikir sudah sangat luar biasa dan perlu langkah antisipasi dini yaitu membiasakan hidup bersih, baik di rumah maupun di lingkungan sekolah," ujarnya.
Pihaknya sudah mengimbau seluruh sekolah untuk membersihkan lingkungan sekitar, agar jentik nyamuk tersebut tidak berkembang biak.
"Seluruh sekolah untuk melakukan pembersihan bak penampungan air ataupun penampungan yang memungkinkan adanya potensi berkembang biaknya jentik nyamuk," ujarnya.
Ia mengatakan, upaya yang dilakukan untuk mencegah DBD adalah dengan bergotong royong karena lingkungan bersih dapat memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk pembawa wabah DBD.
"Jadi sekarang ini langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan gotong royong, nanti kita berkoordinasi juga dengan dinas terkait apakah perlu dilakukan fogging di lingkungan sekolah," ujarnya.
Ia mengatakan, wabah DBD bisa terjadi di berbagai tempat tidak hanya di lingkungan penduduk tetapi juga di lingkungan sekolah.
"Pelajar harus diajak dan ditanamkan budaya hidup bersih, terutama menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah DBD," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kita sudah sampaikan kepada seluruh penyelenggara pendidikan tingkat TK, SD dan SMP/MTs untuk menggalakkan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Bangka Selatan Elfan Rulyadi di Toboali, Selasa.
Elfan mengatakan itu menyikapi banyak pasien DBD yang dirawat di RSUD Bangka Selatan yaitu mencapai 367 orang dan berdasarkan hasil pengecekan jentik nyamuk di sejumlah rumah penduduk tercatat 90 persen rumah ditemukan jentik nyamuk demam berdarah.
"Kondisi ini, kami pikir sudah sangat luar biasa dan perlu langkah antisipasi dini yaitu membiasakan hidup bersih, baik di rumah maupun di lingkungan sekolah," ujarnya.
Pihaknya sudah mengimbau seluruh sekolah untuk membersihkan lingkungan sekitar, agar jentik nyamuk tersebut tidak berkembang biak.
"Seluruh sekolah untuk melakukan pembersihan bak penampungan air ataupun penampungan yang memungkinkan adanya potensi berkembang biaknya jentik nyamuk," ujarnya.
Ia mengatakan, upaya yang dilakukan untuk mencegah DBD adalah dengan bergotong royong karena lingkungan bersih dapat memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk pembawa wabah DBD.
"Jadi sekarang ini langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan gotong royong, nanti kita berkoordinasi juga dengan dinas terkait apakah perlu dilakukan fogging di lingkungan sekolah," ujarnya.
Ia mengatakan, wabah DBD bisa terjadi di berbagai tempat tidak hanya di lingkungan penduduk tetapi juga di lingkungan sekolah.
"Pelajar harus diajak dan ditanamkan budaya hidup bersih, terutama menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah DBD," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024