Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Senin mengatakan mereka telah melenyapkan pemimpin gerakan Hamas di Tepi Barat Yassin Rabia, serta beberapa pejabat senior dalam sebuah serangan udara di bagian barat laut kota Rafah di Jalur Gaza.
“Awal malam ini, sebuah pesawat IAF, dalam serangan berdasarkan intelijen IDF dan ISA, melenyapkan teroris Yassin Rabia, Komandan kepemimpinan Hamas di Yudea dan Samaria, serta Khaled Nagar, seorang pejabat senior Hamas di wilayah Yudea dan Samaria. Serangan itu dilakukan di daerah Tal as Sultan, di barat laut Rafah, berdasarkan intelijen yang tepat,” kata IDF melalui Telegram.
Pernyataan itu menyatakan bahwa Rabia memerintahkan seluruh aktivitas Hamas di Yudea dan Samaria dan "merencanakan serangan teror Hamas" di wilayah itu.
“IDF mengetahui laporan yang menunjukkan bahwa akibat serangan dan kebakaran yang terjadi, beberapa warga sipil di daerah tersebut terluka. Insiden tersebut sedang ditinjau,” tambah pernyataan itu.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan menewaskan hampir 1.200 orang dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu.
Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Akibatnya lebih dari 35.900 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat, sementara lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.
Sumber: Sputnik
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
“Awal malam ini, sebuah pesawat IAF, dalam serangan berdasarkan intelijen IDF dan ISA, melenyapkan teroris Yassin Rabia, Komandan kepemimpinan Hamas di Yudea dan Samaria, serta Khaled Nagar, seorang pejabat senior Hamas di wilayah Yudea dan Samaria. Serangan itu dilakukan di daerah Tal as Sultan, di barat laut Rafah, berdasarkan intelijen yang tepat,” kata IDF melalui Telegram.
Pernyataan itu menyatakan bahwa Rabia memerintahkan seluruh aktivitas Hamas di Yudea dan Samaria dan "merencanakan serangan teror Hamas" di wilayah itu.
“IDF mengetahui laporan yang menunjukkan bahwa akibat serangan dan kebakaran yang terjadi, beberapa warga sipil di daerah tersebut terluka. Insiden tersebut sedang ditinjau,” tambah pernyataan itu.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan menewaskan hampir 1.200 orang dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu.
Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Akibatnya lebih dari 35.900 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat, sementara lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.
Sumber: Sputnik
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024