Tim Verifikator Lapangan Balai Pengendalian dan Perubahan Iklim Wilayah Sumatera Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penilaian Kampung Iklim Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Pangkalbalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Kami mengapresiasi Kampung Iklim Pertamina Pangkalbalam ini dalam upaya mengadaptasi dan memitigasi perubahan iklim," kata Perwakilan KLHK Tama Waskito di Kampung Iklim Pertamina Pangkalbalam, Jumat.
Ia mengatakan kunjungan ke Kampung Iklim Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Pangkalbalam di Kelurahan Bukit Besar Kota Pangkalpinang ini tidak hanya melakukan penilaian, tetapi juga memberikan sosialisasi terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
"Pada kesempatan ini, kami juga dimanfaatkan kunjungan sebagai wadah diskusi antara masyarakat, perusahaan, dan pemerintah dalam rangka menanggulangi permasalahan sampah di Bangka Belitung, khususnya di Kota Pangkalpinang," katanya.
Ia menyatakan Program Kampung Iklim yang dikembangkan oleh IT Pangkalbalam bersama masyarakat Bukit Besar adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dapat menghasilkan solusi yang berkelanjutan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.
“Kami mengapresiasi terhadap dedikasi masyarakat Bukit Besar dalam menjalankan Program Kampung Iklim ini," ujarnya.
Ketua Kelompok Sahabat Farm Bukit Besar Pangkalpinang Didik Sugianto sangat bangga dapat menjadi bagian dari inisiatif yang inovatif dan berkelanjutan ini. Keberhasilan program ini tidak terlepas dari kerja keras dan komitmen masyarakat di daerah ini.
"Kami mengelola sampah organik untuk diolah menjadi pakan maggot Black Soldier Fly (BSF), yang kemudian diberikan kepada ayam Joper. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat,"ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami mengapresiasi Kampung Iklim Pertamina Pangkalbalam ini dalam upaya mengadaptasi dan memitigasi perubahan iklim," kata Perwakilan KLHK Tama Waskito di Kampung Iklim Pertamina Pangkalbalam, Jumat.
Ia mengatakan kunjungan ke Kampung Iklim Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Pangkalbalam di Kelurahan Bukit Besar Kota Pangkalpinang ini tidak hanya melakukan penilaian, tetapi juga memberikan sosialisasi terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
"Pada kesempatan ini, kami juga dimanfaatkan kunjungan sebagai wadah diskusi antara masyarakat, perusahaan, dan pemerintah dalam rangka menanggulangi permasalahan sampah di Bangka Belitung, khususnya di Kota Pangkalpinang," katanya.
Ia menyatakan Program Kampung Iklim yang dikembangkan oleh IT Pangkalbalam bersama masyarakat Bukit Besar adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dapat menghasilkan solusi yang berkelanjutan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.
“Kami mengapresiasi terhadap dedikasi masyarakat Bukit Besar dalam menjalankan Program Kampung Iklim ini," ujarnya.
Ketua Kelompok Sahabat Farm Bukit Besar Pangkalpinang Didik Sugianto sangat bangga dapat menjadi bagian dari inisiatif yang inovatif dan berkelanjutan ini. Keberhasilan program ini tidak terlepas dari kerja keras dan komitmen masyarakat di daerah ini.
"Kami mengelola sampah organik untuk diolah menjadi pakan maggot Black Soldier Fly (BSF), yang kemudian diberikan kepada ayam Joper. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat,"ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024