Jakarta (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar jembatan beton sepanjang 630 meter di area jalur hijau Sunter Jaya, Jakarta Utara.

"Jembatan ini dibangun di jalur hijau dengan beton berlapis, menyebabkan air di selokan mampat. Selain itu, jembatan ini dimanfaatkan warga untuk buka tempat usaha jadi menyebabkan macet," kata Lurah Sunter Jaya Een Hermawan, kepada ANTARA News, Senin.

Menurut Een, jembatan yang berada di sepanjang Jalan Haji Mawar, Sunter Jaya, kerap dijadikan warga sebagai tempat untuk berdagang dan membangun gubuk. Sehingga menjadi sumber kemacetan di jalan utama yang hanya selebar enam meter.

Ia menambahkan, di kawasan tersebut sering terjadi banjir setinggi 40-60 meter karena saluran penuh lumpur dan berisi beton. Meski tahun ini tidak terjadi banjir, namun tetap dilakukan antisipasi.

Sebelum pembongkaran, warga sudah diberi peringatan 7x24 jam lalu 3x24 jam, dan terakhir 1x24 jam.

"Karena ini dibongkar, maka mereka harus pindah. Sesuai perintah Pak Gubernur Ahok, pembangunan di jalur hijau harus dibongkar. Dan ternyata warga cukup kooperatif," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Kelurahan Sunter Jaya Aly mengatakan rencana pembongkaran berlangsung selama empat hari mulai Senin dibantu oleh 20 petugas Penanganan Prasarana Sarana Umum (PPSU), 17 orang Satpol PP, serta lima orang Babinsa dan Babinkamtibmas.

"Di sini kami meminta bantuan Dinas Pekerjaan Umum (UPT ALKAL) untuk meminjamkan alat berat penghancur beton. Nanti dilanjutkan pengerukan saluran oleh Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara dan pelebaran jalan oleh Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara," ujarnya.

Pewarta: Monalisa

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016