Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus meningkatkan kegiatan edukasi kepada masyarakat agar bisa bersama-sama memerangi bahaya narkoba.
"Melalui kegiatan ini kita mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memerangi bahaya narkoba yang saat ini sudah banyak menyasar usia remaja," kata pelaksana tugas Kepala BNN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kombes Pol. Ichlas Gunawan di Pangkalpinang, Sabtu.
Menurut dia, dalam upaya memerangi narkoba bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah maupun masyarakat, karena kejahatan narkotika merupakan kejahatan yang sangat luar biasa yang merupakan ancaman nyata bagi generasi muda.
"Salah satu upaya kita dalam mengatasi hal tersebut melalui dengan melaksanakan program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)," katanya.
Berdasarkan hasil survei prevalensi penyalahgunaan narkoba pada tahun 2023 sebanyak 1,73 persen atau setara dengan 3,33 juta penduduk Indonesia yang terpapar narkotika, dimana kelompok umur 15 sampai 24 tahun mengalami peningkatan yang paling signifikan.
Baca juga: Pemkot Pangkalpinang terus komitmen perangi narkoba
Baca juga: BNNP Babel ajak masyarakat perangi narkoba di Hari Anti Narkotika Internasional
Ia mengatakan dalam menanggulangi kejahatan narkoba sejak tahun 2019 sampai dengan Juni 2024 sudah terbentuk 54 Desa Bersinar di Babel dengan program desa bersinar yang merupakan integrasi kegiatan dari pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan.
Dan dalam rangka pelaksanaan P4GN di golongan remaja, BNNP Babel telah melakukan pelatihan kepada siswa, mahasiswa SMP dan S1 sederajat kepada 120 orang pelajar agar supaya anti narkoba dan 42 latihan soft skill.
"Melalui program rehabilitasi dari tahun 2021 hingga Juni 2024 klinik pratama dan jajaran telah merehabilitasi sebanyak 593 korban penyalahgunaan narkoba dan program lainnya yang mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan," ujarnya.
Selain itu, sebagai upaya penanganan bahaya narkotika tahun 2023, BNNP Babel juga telah berhasil mengungkap 9 berkas kasus dengan 10 tersangka dengan barang bukti yang berhasil disita sebanyak 7.285 gram ganja dan 592,4 gram sabu.
Pada tahun ini, BNNP Babel telah berhasil mengungkap empat kasus narkotika dengan barang bukti 498 gram sabu-sabu dan 150 butir ekstasi.
Sementara pada momentum peringatan HANI 2024, BNNP Babel telah melaksanakan deklarasi anti narkoba masyarakat pesisir di Kabupaten Bangka yang dijadikan sebagai daerah wisata bersinar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Selain itu, Kabupaten Bangka Barat juga telah mencanangkan program Bangka Barat Bersinar.
Menurut dia, pergelaran seni merupakan salah secara yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan dalam memerangi penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
"Kita akan terus memperbanyak kegiatan edukasi dengan berbagai pola karena masalah narkoba merupakan masalah bersama dan harus ditanggulangi secara bersama juga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Melalui kegiatan ini kita mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memerangi bahaya narkoba yang saat ini sudah banyak menyasar usia remaja," kata pelaksana tugas Kepala BNN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kombes Pol. Ichlas Gunawan di Pangkalpinang, Sabtu.
Menurut dia, dalam upaya memerangi narkoba bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah maupun masyarakat, karena kejahatan narkotika merupakan kejahatan yang sangat luar biasa yang merupakan ancaman nyata bagi generasi muda.
"Salah satu upaya kita dalam mengatasi hal tersebut melalui dengan melaksanakan program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)," katanya.
Berdasarkan hasil survei prevalensi penyalahgunaan narkoba pada tahun 2023 sebanyak 1,73 persen atau setara dengan 3,33 juta penduduk Indonesia yang terpapar narkotika, dimana kelompok umur 15 sampai 24 tahun mengalami peningkatan yang paling signifikan.
Baca juga: Pemkot Pangkalpinang terus komitmen perangi narkoba
Baca juga: BNNP Babel ajak masyarakat perangi narkoba di Hari Anti Narkotika Internasional
Ia mengatakan dalam menanggulangi kejahatan narkoba sejak tahun 2019 sampai dengan Juni 2024 sudah terbentuk 54 Desa Bersinar di Babel dengan program desa bersinar yang merupakan integrasi kegiatan dari pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan.
Dan dalam rangka pelaksanaan P4GN di golongan remaja, BNNP Babel telah melakukan pelatihan kepada siswa, mahasiswa SMP dan S1 sederajat kepada 120 orang pelajar agar supaya anti narkoba dan 42 latihan soft skill.
"Melalui program rehabilitasi dari tahun 2021 hingga Juni 2024 klinik pratama dan jajaran telah merehabilitasi sebanyak 593 korban penyalahgunaan narkoba dan program lainnya yang mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan," ujarnya.
Selain itu, sebagai upaya penanganan bahaya narkotika tahun 2023, BNNP Babel juga telah berhasil mengungkap 9 berkas kasus dengan 10 tersangka dengan barang bukti yang berhasil disita sebanyak 7.285 gram ganja dan 592,4 gram sabu.
Pada tahun ini, BNNP Babel telah berhasil mengungkap empat kasus narkotika dengan barang bukti 498 gram sabu-sabu dan 150 butir ekstasi.
Sementara pada momentum peringatan HANI 2024, BNNP Babel telah melaksanakan deklarasi anti narkoba masyarakat pesisir di Kabupaten Bangka yang dijadikan sebagai daerah wisata bersinar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Selain itu, Kabupaten Bangka Barat juga telah mencanangkan program Bangka Barat Bersinar.
Menurut dia, pergelaran seni merupakan salah secara yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan dalam memerangi penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
"Kita akan terus memperbanyak kegiatan edukasi dengan berbagai pola karena masalah narkoba merupakan masalah bersama dan harus ditanggulangi secara bersama juga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024