Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) menjadikan Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sebagai kekuatan spirit dalam memerangi dan memberantas penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba di negeri ini.
"Asta Cita ini menjadi kekuatan kita dalam memerangi dan memberantas narkoba ini," kata Kepala BNN Republik Indonesia Komisaris Jenderal Pol Dr. Marthinus Hukom saat membuka implementasi Program P4GN di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan sejak negara ini berdiri dan rasa-rasanya baru kali ini, Presiden Republik Indonesia yang Ke-8 Prabowo Subianto menempatkan narkoba sebagai isu-isu kritikal.
"Saya menyakini Presiden Prabowo mempunyai suatu intelijen yang kuat, karena beliau berasal dari latar belakang militer dan melihat bahwa ada suatu gangguan yang bukan saja keamanan tetapi menyangkut ketahanan," ujarnya.
Menurut dia jika berbicara keamanan, pemerintah turunkan polisi sudah selesai diatasi, tetapi jika berbicara ketahanan dan ini dimulai dari ketahanan pribadi, moral dan berkembang menjadi ketahanan kelompok, keluarga, komunitas, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan akhirnya ketahanan negara.
"Membangun suatu negara tanpa suatu ketahanan dengan moral yang kuat, maka negara itu akan gagal. Kita lihat contoh di luar negeri seperti di Amerika Latin dimana negara kalah oleh kartel-kartel narkoba," katanya.
Ia menyatakan negara kalah oleh kartel narkoba, karena kehadiran negara terlambat atau adanya yang berkolusi dengan narkoba.
"Kita mengetahui narkoba ini tidak banyak diproduksi di Indonesia dan kita punya jenis narkoba yang berbasis tanaman yaitu ganja, namun kita juga dibanjiri produk-produk narkoba dari luar negeri seperti Amerika Latin, Afganistan, Yanmar," katanya.