Pengamat ekonomi Bangka Belitung, Dr Marshal Imar Pratama, menyebut era kepemimpinan Erzaldi Rosman Djohan sebagai Gubernur (12 Mei 2017 sd 12 Mei 2022) menoreh keberhasilan serta kemajuan pembangunan ekonomi, sosial hingga lingkungan. 

"Tentu ini tidak bisa dipungkiri, dan harus dilihat secara fair. Ini menyangkut prestasi seorang Erzaldi semasa beliau menjabat," kata Doktor ekonomi jebolan Universitas Borobudur di Pangkalpinang, Minggu (14/7).

Sepuluh indikator nyata tersebut yakni, pertama pertumbuhan ekonomi dimasa Erzaldi memberikan dampak keberhasilan yang meningkat, dicerminkan perubahan persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang memiliki nilai bruto dari seluruh sektor perekonomian, tahun 2021-2022 tumbuh sebesar 4,40 persen. (data BPS Babel).

Kedua, indeks pembangunan manusia (IPM) terlihat pada gambaran kesejahteraan masyarakat Babel yang lebih komprehensif, mulai dari pendidikan, pendapatan, dan harapan hidup. Trend IPM dari tahun 2010 - 2020 selalu meningkat walaupun sempat hadir masa pendemi, (data BPS 2020).

Ketiga, kesetaraan pendapatan, gini ratio Bangka Belitung terbaik di Indonesia, dalam catatan BPS pada September 2017 bahwa Gini Rasio Babel sebesar 0,288, terendah dibandingkan 33 provinsi lainnya dan satu-satunya provinsi dengan Gini Rasio dibawah 0,3, berdasarkan data BPS 2017.
 
Keempat, tingkat pengangguran menunjukkan angka pengangguran turun 0,22 persen yang berdampak pada menggeliatnya ekonomi di Babel pada masa kepemimpinan Erzaldi ditahun 2021, padahal Covid-19 baru saja menghantam semua sektor, tak terkecuali sektor ekonomi. (Data BPS 2021).

Kelima, infrastruktur, pembangunan dan kualitas infrastruktur seperti transportasi, energi dan telekomunikasi di Babel memiliki nilai sangat baik berdasarkan data BPS, terjadinya peningkatan kualitas dari tahun ke tahun.

Keenam, investasi asing langsung (FDI). Salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi adalah FDI, karena jumlah dan kualitas investasi asing langsung dapat menggambarkan tingkat daya tarik ekonomi suatu daerah dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. 

"Terlihat jelas bahwa capaian realisasi investasi di Babel meningkat cukup signifikan ditahun 2021, karena pada tahun 2021 realisasi investasi sebesar Rp.4,33 triliun dan ditahun 2022 sebesar Rp.8,17 triliun, sehingga mengalami kenaikan sebesar 188 persen dan ini berdasarkan data DPMPTSP Babel," ujarnya.

Ketujuh, indeks kemudahan berbisnis walau masih dalam masa pandemi, secara jumlah unit usaha IKM Babel masih menunjukkan trend kenaikan, tercatat kenaikan tahun 2021 sebesar 7 persen dari tahun 2020, berdasarkan data Dinas Perindag Babel.

Selain itu, Bank Indonesia mencatat inflasi Babel lebih rendah dibandingkan nasional, terbukti inflasi tahunan sampai November 2018 diangka 3,07 persen atau pada angka 1,65 persen untuk inflasi kumulatif. Artinya peningkatan Confidence Level pencapaian inflasi ditahun 2018 menjadikan babak baru untuk era inflasi yang terkendali di Bangka Belitung, data BI 2018.

Dan sebagaimana data yang disajikan oleh BPS Babel pada tahun 2018 terkait data kependudukan, kesehatan, pendidikan, fasilitas, perumahan, keluarga berencana dan keadaan sosial ekonomi rumah tangga lainnya, rata-rata menunjukkan angka keberhasilan dalam capaian kesejahteraan sosial.

Untuk keberlanjutan lingkungan, berdasarkan dokumen informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2018 di tujuh kabupaten/kota terlihat jelas grafik dalam meminimalisir resiko bencana daerah serta antisipasi potensi bencana dan tingkat keberhasilannya.

"Semua tertuang dalam bentuk data yang bisa diakses oleh siapa saja," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024