Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Mikron Antariksa mengajak kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKm) Gempa dan mahasiswa IPB melakukan penanaman pohon bakau dengan metode kantong plastik.

Mikron menjelaskan penanaman pohon bakau ini menggunakan kantong plastik, dan alasan di balik penggunaan kantong plastik ini dapat menahan bakau dari gelombang laut ketika sedang pasang. 

"Nantinya plastik akan dilepaskan ketika akar bakau sudah dirasa kuat," ujar Mikron dalam rilis yang diterima di Pangkalpinang, Jumat (19/7).

Ketua Kelompok HKm Gempa, Yasir mengatakan bibit mangrove yang ditanam terdiri dari dua jenis, yaitu perepat (Sonneratia alba) yang ditanam menggunakan media plastik, dan bakau kurap (Rhizophora mucronata) yang ditanam langsung di lumpur dengan perlindungan pagar untuk mengurangi dampak benturan akibat gelombang laut.

Selain memelihara mangrove dari gelombang laut, dilakukan pula pencegahan dari hama tritip. Tritip adalah salah satu hama yang dapat membuat bibit mangrove menjadi mati, sehingga perlu adanya pencegahan mulai dari sekarang. 

Baca juga: BPBD Babel kolaborasi bersama kelompok HKm dan mahasiswa IPB tanam 136 pohon bakau

Dia juga menegaskan bahwa tritip menjadi salah satu persoalan serius dalam upaya rehabilitasi mangrove ini. Untuk menghindari hama tersebut, digunakan campuran air dengan cupri sulfat yang dapat di semprotkan kepada bibit mangrove yang di tanam. 

"Campuran ini mampu menahan hama tritip dalam jangka waktu satu tahun, sehingga perawatannya akan sangat mudah dilakukan," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024