Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melaksanakan pelatihan pemandu ekowisata kepada pengelola daya tarik wisata yang ada di daerah itu.
"Pelatihan selama tiga yang dimulai hari ini melibatkan sebanyak 40 peserta, mereka adalah perwakilan dari pengelola daya tarik wisata dan kelompok sadar wisata yang ada di kecamatan-kecamatan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat Muhammad Ali di Mentok, Selasa.
Kegiatan pelatihan yang digelar di salah satu daya tarik wisata yang ada di Kecamatan Mentok tersebut mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI melalui anggaran dana alokasi khusus nonfisik.
Menurut dia, salah satu kegiatan wisata yang banyak memberikan manfaat yaitu ekowisata, karena kegiatan wisata ini bertujuan mendukung perlindungan lingkungan alam dan budaya.
"Di Bangka Barat sudah ada beberapa daya tarik wisata yang sudah menjalankan pola ekowisata, salah satunya Wisata Kulong Cepakek yang berada di Desa Airlimau," ujarnya.
Di lokasi itu, kata dia, pengelola wisata sudah melaksanakan upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan konservasi serta membawa manfaat ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat, karena manfaat yang begitu banyak dan hampir tidak memiliki dampak negatif.
Menurut dia, saat ini pola ekowisata mendapatkan banyak didukung dan dikembangkan, sehingga dalam pengembangan pariwisata daerah yang mengarah pada ekowisata membutuhkan pemandu yang ahli serta memiliki wawasan yang luas.
Selain pemanduan, pengembangan wisata alam ekowisata perlu dikemas dengan baik agar para wisatawan dan pengelolaan destinasi dapat menciptakan wisata berkelanjutan dengan melakukan prinsip-prinsip ekowisata dan nilai-nilai budaya dalam mengembangkan suatu destinasi berbasis ekowisata.
"Melalui kegiatan ini kami berharap pengelola daya tarik wisata dan kelompok sadar wisata semakin paham kekayaan budaya dan sejarah alam dan mampu menjelaskannya kepada para wisatawan sehingga ekowisata yang kita jalankan semakin berkembang dan maju," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Pelatihan selama tiga yang dimulai hari ini melibatkan sebanyak 40 peserta, mereka adalah perwakilan dari pengelola daya tarik wisata dan kelompok sadar wisata yang ada di kecamatan-kecamatan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat Muhammad Ali di Mentok, Selasa.
Kegiatan pelatihan yang digelar di salah satu daya tarik wisata yang ada di Kecamatan Mentok tersebut mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI melalui anggaran dana alokasi khusus nonfisik.
Menurut dia, salah satu kegiatan wisata yang banyak memberikan manfaat yaitu ekowisata, karena kegiatan wisata ini bertujuan mendukung perlindungan lingkungan alam dan budaya.
"Di Bangka Barat sudah ada beberapa daya tarik wisata yang sudah menjalankan pola ekowisata, salah satunya Wisata Kulong Cepakek yang berada di Desa Airlimau," ujarnya.
Di lokasi itu, kata dia, pengelola wisata sudah melaksanakan upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan konservasi serta membawa manfaat ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat, karena manfaat yang begitu banyak dan hampir tidak memiliki dampak negatif.
Menurut dia, saat ini pola ekowisata mendapatkan banyak didukung dan dikembangkan, sehingga dalam pengembangan pariwisata daerah yang mengarah pada ekowisata membutuhkan pemandu yang ahli serta memiliki wawasan yang luas.
Selain pemanduan, pengembangan wisata alam ekowisata perlu dikemas dengan baik agar para wisatawan dan pengelolaan destinasi dapat menciptakan wisata berkelanjutan dengan melakukan prinsip-prinsip ekowisata dan nilai-nilai budaya dalam mengembangkan suatu destinasi berbasis ekowisata.
"Melalui kegiatan ini kami berharap pengelola daya tarik wisata dan kelompok sadar wisata semakin paham kekayaan budaya dan sejarah alam dan mampu menjelaskannya kepada para wisatawan sehingga ekowisata yang kita jalankan semakin berkembang dan maju," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024