Transaksi nontunai seperti uang elektronik, kartu kredit, ATM dan debit, maupun QRIS di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus bertumbuh atau meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

Ekonom Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Suharno L Manik, Rabu, mengatakan untuk jumlah transaksi uang elektronik selama Juni 2024 mencapai Rp179,353 miliar atau terjadi penurunan sebesar 3,36 persen (yoy).

"Jika dibandingkan bulan sebelumnya atau bulan Mei, penggunaan transaksi nontunai pada Juni cukup lebih baik, karena pada Mei terjadi penurunan 5,79 persen (yoy). Sedangkan untuk volume transaksinya pada Juni sebesar 1.273.172 transaksi," kata Ekonom Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Suharno Elmanik di Jakarta, Rabu (31/7).

Ia mengatakan, untuk penggunaan kartu kredit, volume transaksi mencapai 33.864 atau naik 15,84 persen (yoy) dan untuk jumlah transaksinya mencapai Rp40,96 triliun atau naik 15,74 persen (yoy).

Selanjutnya untuk kartu ATM dan debit, volume transaksinya mencapai 2.741.931 atau naik 0,94 persen (yoy), dengan jumlah transaksi sebesar Rp3,4 triliun atau naik 6,51 persen (yoy).

Sementara kata Dia, untuk penggunaan QRIS hingga kini jumlah merchant pada Juni 2024 sebesar 157.883 merchant atau tumbuh 19,66 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Mei 2024 sebesar 19,84 persen (yoy).

Sedangkan untuk volume transaksinya pada Juni 2024 sebesar 638.645 dengan jumlah transaksi sebesar Rp85.008.000.000 atau tumbuh 168,48 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan Mei 2024 sebesar 167,65 persen (yoy).

"Untuk QRIS ini, total jumlah pengguna pada Juni 2024 sebesar 193.171 dengan jumlah penambahan user baru 3.119 orang," katanya.

Pewarta: Try M Hardi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024