Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak para orang tua di daerah itu untuk mengawasi pergaulan anak untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja.
"Kita menghimbau dan mengajak kepada orang tua untuk selalu memantau aktivitas anak di luar rumah, karena pergaulan sudah semakin bebas," kata Kepala DSPPPA Bangka Selatan, Sumindar di Toboali, Rabu.
Ia mengatakan, dalam upaya mencegah terjadinya kenakalan remaja, para orang tua wajib mengenalkan anak dengan agama dan nilai-nilai spiritual yang kuat kepada anak.
"Mengenalkan anak dengan agama dan nilai-nilai spiritual sangat penting untuk mencegah anak agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan mampu menghadapi perubahan zaman," ujarnya.
Menurut Sumindar, kenakalan remaja ini dikarenakan krisis perilaku pada anak yang disebabkan oleh beberapa hal salah satunya media sosial.
"Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak dalam menggunakan media sosial juga akan berdampak negatif, karena anak-anak bisa mengakses hal-hal yang berbau dewasa dengan mudah. Sehingga mereka dewasa sebelum waktunya," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah kabupaten Bangka Selatan sudah berupaya melakukan pencegahan melalui kegiatan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan komunikasi dengan pihak guru agar senantiasa mengawasi anak-anak.
"Untuk aktivitas di luar rumah kita sudah mencoba bersosialisasi dengan sekolah-sekolah SD dan SMP untuk memberikan absen pantau yang terkoordinir dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan, Satpol PP, Polisi dan juga Dinas Sosial," ujarnya.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan akan melakukan penerapan jam belajar malam untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja.
"Untuk meminimalisir terjadinya kenakalan remaja ini kita akan berlakukan jam malam yakni 21.00 WIB. Jadi anak-anak ini nantinya pada jam tersebut sudah di rumah dan belajar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kita menghimbau dan mengajak kepada orang tua untuk selalu memantau aktivitas anak di luar rumah, karena pergaulan sudah semakin bebas," kata Kepala DSPPPA Bangka Selatan, Sumindar di Toboali, Rabu.
Ia mengatakan, dalam upaya mencegah terjadinya kenakalan remaja, para orang tua wajib mengenalkan anak dengan agama dan nilai-nilai spiritual yang kuat kepada anak.
"Mengenalkan anak dengan agama dan nilai-nilai spiritual sangat penting untuk mencegah anak agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan mampu menghadapi perubahan zaman," ujarnya.
Menurut Sumindar, kenakalan remaja ini dikarenakan krisis perilaku pada anak yang disebabkan oleh beberapa hal salah satunya media sosial.
"Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak dalam menggunakan media sosial juga akan berdampak negatif, karena anak-anak bisa mengakses hal-hal yang berbau dewasa dengan mudah. Sehingga mereka dewasa sebelum waktunya," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah kabupaten Bangka Selatan sudah berupaya melakukan pencegahan melalui kegiatan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan komunikasi dengan pihak guru agar senantiasa mengawasi anak-anak.
"Untuk aktivitas di luar rumah kita sudah mencoba bersosialisasi dengan sekolah-sekolah SD dan SMP untuk memberikan absen pantau yang terkoordinir dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan, Satpol PP, Polisi dan juga Dinas Sosial," ujarnya.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan akan melakukan penerapan jam belajar malam untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja.
"Untuk meminimalisir terjadinya kenakalan remaja ini kita akan berlakukan jam malam yakni 21.00 WIB. Jadi anak-anak ini nantinya pada jam tersebut sudah di rumah dan belajar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024