Bangkok (Antara Babel) - Seorang pekerja jalan kereta api tewas dan tiga lainnya terluka pada saat bom meledak di kereta api di Kota Pattani, Thailand selatan, Sabtu, demikian kata polisi.
Peristiwa tersebut terjadi sehari setelah pembicaraan damai antara pemerintah Thailand dan kelompok separatis.
Bom tersebut tersembunyi di bawah rel di Distrik Pattani, merusakkan gerbong terakhir, kata Kapten Polisi Promote Juichouy kepada Kantor Berita Reuters.
Ledakan tersebut merusakkan sebagian gerbong dan mengakibatkan lubang besar di bawah lintasan, kata polisi.
Tiga korban luka tersebut termasuk dua pekerja kereta api dan seorang penumpang perempuan. Rangkaian kereta tersebut bergerak menuju Bangkok.
Pembicaraan damai antara pemerintah Thailand dan kelompok separatis berakhir pada Jumat (2/9) lalu tanpa ada terobosan berarti namun tidak ada kesepakatan mengenai pertemuan kembali.
Para pemberontak menolak bertanggung jawab atas rangkaian ledakan bom pada bulan lalu.
Selama satu dasawarsa pemberontakan di Provinsi Yala, wilayah Thailand selatan yang mayoritas penduduknya muslim, Pattani, dan Narathiwat, mengklaim 6.500 nyawa sejak ketegangan meningkat pada 2004, demikian menurut kelompok pengawas Deep South Watch.
Seperti sebagian besar serangan lainnya, tidak ada satu pihak manapun yang menyatakan bertanggung jawab.
Ledakan terjadi tiga pekan setelah rangkaian ledakan melanda tiga objek wisata yang sangat terkenal di Thailand dan satu kota di wilayah selatan menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya, demikian Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Peristiwa tersebut terjadi sehari setelah pembicaraan damai antara pemerintah Thailand dan kelompok separatis.
Bom tersebut tersembunyi di bawah rel di Distrik Pattani, merusakkan gerbong terakhir, kata Kapten Polisi Promote Juichouy kepada Kantor Berita Reuters.
Ledakan tersebut merusakkan sebagian gerbong dan mengakibatkan lubang besar di bawah lintasan, kata polisi.
Tiga korban luka tersebut termasuk dua pekerja kereta api dan seorang penumpang perempuan. Rangkaian kereta tersebut bergerak menuju Bangkok.
Pembicaraan damai antara pemerintah Thailand dan kelompok separatis berakhir pada Jumat (2/9) lalu tanpa ada terobosan berarti namun tidak ada kesepakatan mengenai pertemuan kembali.
Para pemberontak menolak bertanggung jawab atas rangkaian ledakan bom pada bulan lalu.
Selama satu dasawarsa pemberontakan di Provinsi Yala, wilayah Thailand selatan yang mayoritas penduduknya muslim, Pattani, dan Narathiwat, mengklaim 6.500 nyawa sejak ketegangan meningkat pada 2004, demikian menurut kelompok pengawas Deep South Watch.
Seperti sebagian besar serangan lainnya, tidak ada satu pihak manapun yang menyatakan bertanggung jawab.
Ledakan terjadi tiga pekan setelah rangkaian ledakan melanda tiga objek wisata yang sangat terkenal di Thailand dan satu kota di wilayah selatan menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya, demikian Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016