Direksi Kilang Pertamina Internasional (KPI) memompa semangat seluruh pekerja kilang untuk menjaga komitmen dalam mendukung transisi serta ketahanan energi.
Dalam rilis yang disiarkan KPI di Jakarta, Senin, disebutkan bahwa direksi hadir di semua unit operasi kilang untuk melaksanakan upacara mulai dari lokasi paling barat, yakni Kilang Dumai hingga paling Timur, yaitu Kilang Kasim.
"Semangat Kemerdekaan Ke-79 Republik Indonesia dirayakan di seluruh wilayah operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Tidak tanggung-tanggung, Direksi hadir di 6 unit kilang yang dikelola oleh KPI," kata Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen.
Hermansyah menyampaikan kehadiran Direksi KPI di seluruh wilayah operasi bertujuan untuk memastikan operasional kilang berjalan sesuai rencana.
"Kilang memiliki fungsi penting untuk memastikan ketersediaan produk, khususnya BBM. Oleh karena itu, kilang harus dioperasikan dengan aman dan andal agar berproduksi sesuai target," imbuhnya.
Tema perayaan Proklamasi tahun ini, yaitu "Nusantara Baru Indonesia Maju" juga menjadi inspirasi bagi KPI untuk terus bertumbuh dan berkembang.
"Kilang yang merupakan salah satu lokomotif penyediaan energi bangsa juga perlu terus memastikan ketersediaan BBM yang terus bertumbuh. Roda perekonomian yang terus bertumbuh akan berdampak pada peningkatan kebutuhan BBM di Indonesia," ujar Hermansyah.
Melihat kondisi tersebut, KPI juga terus melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah meningkatkan kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan yang saat ini telah mencapai 360 ribu barel per hari.
Fungsi strategis Kilang Balikpapan juga ditandai dengan kehadiran Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Kartika Wirjoatmodjo. Kartika menjadi Inspektur Upacara yang diikuti oleh pekerja KPI di Kilang Balikpapan.
"Kehadiran Wamen BUMN ke Kilang Balikpapan, tentunya semakin meningkatkan semangat pekerja KPI, bahwa kontribusi KPI, khususnya Kilang Balikpapan sangat dinantikan untuk mendukung ketahanan energi di Indonesia," ujar Hermansyah.
Peningkatan kapasitas tidak hanya menjadi satu-satunya langkah KPI untuk mendukung ketahanan energi. Melalui Kilang Cilacap, KPI kini mampu memproduksi BBM ramah lingkungan.
"Kilang Cilacap kini mampu memproduksi bioaftur atau yang dikenal dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF) dengan kandungan 2,4 persen. Selin SAF, Kilang Cilacap juga telah mampu memproduksi Pertamina Renewable Diesel yang 100 persen berasal dari RBDPO atau minyak kelapa sawit yang telah dijernihkan," paparnya.
Semua capaian itu, lanjut Hermansyah, selaras dengan batu loncatan besar bagi Indonesia untuk pertama kali melaksanakan upacara pengibaran dan penurunan bendera dalam rangka HUT Proklamasi di Ibu Kota Nusantara.
"Direksi KPI perlu memastikan loncatan-loncatan besar yang juga dilakukan KPI dimengerti dan dilaksanakan oleh semua pekerja dan mitra kerja, dan semua upaya yang dilakukan agar KPI dapat terus berkontribusi dalam memperkuat ketahanan energi nasional," katanya.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance).
KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.
KPI akan terus menjalankan bisnis secara profesional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Dalam rilis yang disiarkan KPI di Jakarta, Senin, disebutkan bahwa direksi hadir di semua unit operasi kilang untuk melaksanakan upacara mulai dari lokasi paling barat, yakni Kilang Dumai hingga paling Timur, yaitu Kilang Kasim.
"Semangat Kemerdekaan Ke-79 Republik Indonesia dirayakan di seluruh wilayah operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Tidak tanggung-tanggung, Direksi hadir di 6 unit kilang yang dikelola oleh KPI," kata Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen.
Hermansyah menyampaikan kehadiran Direksi KPI di seluruh wilayah operasi bertujuan untuk memastikan operasional kilang berjalan sesuai rencana.
"Kilang memiliki fungsi penting untuk memastikan ketersediaan produk, khususnya BBM. Oleh karena itu, kilang harus dioperasikan dengan aman dan andal agar berproduksi sesuai target," imbuhnya.
Tema perayaan Proklamasi tahun ini, yaitu "Nusantara Baru Indonesia Maju" juga menjadi inspirasi bagi KPI untuk terus bertumbuh dan berkembang.
"Kilang yang merupakan salah satu lokomotif penyediaan energi bangsa juga perlu terus memastikan ketersediaan BBM yang terus bertumbuh. Roda perekonomian yang terus bertumbuh akan berdampak pada peningkatan kebutuhan BBM di Indonesia," ujar Hermansyah.
Melihat kondisi tersebut, KPI juga terus melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah meningkatkan kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan yang saat ini telah mencapai 360 ribu barel per hari.
Fungsi strategis Kilang Balikpapan juga ditandai dengan kehadiran Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Kartika Wirjoatmodjo. Kartika menjadi Inspektur Upacara yang diikuti oleh pekerja KPI di Kilang Balikpapan.
"Kehadiran Wamen BUMN ke Kilang Balikpapan, tentunya semakin meningkatkan semangat pekerja KPI, bahwa kontribusi KPI, khususnya Kilang Balikpapan sangat dinantikan untuk mendukung ketahanan energi di Indonesia," ujar Hermansyah.
Peningkatan kapasitas tidak hanya menjadi satu-satunya langkah KPI untuk mendukung ketahanan energi. Melalui Kilang Cilacap, KPI kini mampu memproduksi BBM ramah lingkungan.
"Kilang Cilacap kini mampu memproduksi bioaftur atau yang dikenal dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF) dengan kandungan 2,4 persen. Selin SAF, Kilang Cilacap juga telah mampu memproduksi Pertamina Renewable Diesel yang 100 persen berasal dari RBDPO atau minyak kelapa sawit yang telah dijernihkan," paparnya.
Semua capaian itu, lanjut Hermansyah, selaras dengan batu loncatan besar bagi Indonesia untuk pertama kali melaksanakan upacara pengibaran dan penurunan bendera dalam rangka HUT Proklamasi di Ibu Kota Nusantara.
"Direksi KPI perlu memastikan loncatan-loncatan besar yang juga dilakukan KPI dimengerti dan dilaksanakan oleh semua pekerja dan mitra kerja, dan semua upaya yang dilakukan agar KPI dapat terus berkontribusi dalam memperkuat ketahanan energi nasional," katanya.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance).
KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.
KPI akan terus menjalankan bisnis secara profesional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024