PT Timah Tbk meningkatkan implementasi budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3), guna mencegah kecelakaan dan menciptakan lingkungan kerja yang aman serta sehat bagi seluruh karyawan di perusahaan itu.
"Sebagai perusahaan tambang, PT Timah terus berkomitmen untuk memgoptimalkan budaya K3," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan komitmen peningkatan implementasi budaya K3 ini diwujudkan melalui berbagai program dan kebijakan yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya K3 di seluruh level organisasi, mulai dari manajemen hingga pekerja lapangan dan juga mitra usaha perusahaan.
"Dengan menerapkan standar keselamatan yang tinggi dan melakukan pengawasan ketat, PT Timah berupaya menciptakan budaya kerja yang mengutamakan keselamatan sebagai prioritas utama," katanya.
Ia mengatakan PT Timah memiliki sejumlah program untuk menggalakkan kesadaran Budaya K3 di lingkungan kerja. Salah satunya ialah SafeTINS 5R merupakan salah satu bentuk transformasi budaya K3 di lingkungan PT Timah.
"Sebelumnya PT Timah juga memiliki program Mucak K3 dan Budaya 5R. SafeTINS adalah kombinasi dari dua program ini," ujarnya.
Ia menjelaskan program SafeTINS 5R merupakan upaya membangun kesadaran dan kedisiplinan perilaku bekerja dengan mengedepankan keselamatan kerja melalui implementasi safety dan budaya 5R sebagai upaya pencegahan terjadinya kecelakaan dan peningkatan produktivitas perusahaan.
"Kami terus mendorong seluruh karyawan untuk memiliki kesadaran penuh akan pentingnya menjaga keselamatan, baik dalam bekerja maupun dalam aktivitas sehari-hari," katanya.
Menurut dia, dengan budaya K3 yang kuat, kami berharap dapat meminimalkan risiko kecelakaan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman dan meningkatkan produktivitas.
"PT Timah berupaya mengimplementasikan sistem manajemen K3 yang terintegrasi dengan operasional perusahaan," katanya.
Sistem ini mencakup berbagai aspek, mulai dari identifikasi risiko, pengendalian risiko, hingga pelaporan dan evaluasi insiden.
Selain itu, PT Timah juga secara rutin melakukan audit internal dan eksternal terkait pelaksanaan K3. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh prosedur dan kebijakan K3 di perusahaan telah berjalan efektif dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Perusahaan terus berupaya untuk memberikan edukasi yang berkelanjutan kepada seluruh karyawan mengenai pentingnya K3. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, kami yakin setiap karyawan dapat bekerja dengan lebih aman dan efisien, serta berperan aktif dalam mencegah kecelakaan kerja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Sebagai perusahaan tambang, PT Timah terus berkomitmen untuk memgoptimalkan budaya K3," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan komitmen peningkatan implementasi budaya K3 ini diwujudkan melalui berbagai program dan kebijakan yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya K3 di seluruh level organisasi, mulai dari manajemen hingga pekerja lapangan dan juga mitra usaha perusahaan.
"Dengan menerapkan standar keselamatan yang tinggi dan melakukan pengawasan ketat, PT Timah berupaya menciptakan budaya kerja yang mengutamakan keselamatan sebagai prioritas utama," katanya.
Ia mengatakan PT Timah memiliki sejumlah program untuk menggalakkan kesadaran Budaya K3 di lingkungan kerja. Salah satunya ialah SafeTINS 5R merupakan salah satu bentuk transformasi budaya K3 di lingkungan PT Timah.
"Sebelumnya PT Timah juga memiliki program Mucak K3 dan Budaya 5R. SafeTINS adalah kombinasi dari dua program ini," ujarnya.
Ia menjelaskan program SafeTINS 5R merupakan upaya membangun kesadaran dan kedisiplinan perilaku bekerja dengan mengedepankan keselamatan kerja melalui implementasi safety dan budaya 5R sebagai upaya pencegahan terjadinya kecelakaan dan peningkatan produktivitas perusahaan.
"Kami terus mendorong seluruh karyawan untuk memiliki kesadaran penuh akan pentingnya menjaga keselamatan, baik dalam bekerja maupun dalam aktivitas sehari-hari," katanya.
Menurut dia, dengan budaya K3 yang kuat, kami berharap dapat meminimalkan risiko kecelakaan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman dan meningkatkan produktivitas.
"PT Timah berupaya mengimplementasikan sistem manajemen K3 yang terintegrasi dengan operasional perusahaan," katanya.
Sistem ini mencakup berbagai aspek, mulai dari identifikasi risiko, pengendalian risiko, hingga pelaporan dan evaluasi insiden.
Selain itu, PT Timah juga secara rutin melakukan audit internal dan eksternal terkait pelaksanaan K3. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh prosedur dan kebijakan K3 di perusahaan telah berjalan efektif dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Perusahaan terus berupaya untuk memberikan edukasi yang berkelanjutan kepada seluruh karyawan mengenai pentingnya K3. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, kami yakin setiap karyawan dapat bekerja dengan lebih aman dan efisien, serta berperan aktif dalam mencegah kecelakaan kerja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024