Tim Dayung Jelajah Nusantara (DJN) Wanadri "Belitong Sea Kayak Expedition 2024" melakukan penanaman dan pemeliharaan sebanyak 10.000 bibit tanaman mangrove di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai upaya pelestarian lingkungan di daerah itu.
"Tim DJN Wanadri bekerja sama dengan PT. Eigerindo MPI, Eiger, Yayasan Wanadri melakukan penanaman dan pemeliharaan 10.000 bibit mangrove di Belitung," kata Ketua Divisi Lingkungan Yayasan Wanadri, Febby Nugraha di Membalong, Kamis.
Menurut dia, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan hutan mangrove untuk keberlanjutan lingkungan.
Ia mengatakan, penanaman dan pemeliharaan mangrove ini akan dilaksanakan di dua lokasi utama yakni di Dusun Dudat, Desa Lassar, Kecamatan Membalong, Belitung dan Kuale Tambak, Desa Sukamandi, Kecamatan Damar, Belitung Timur.
Baca juga: Tim DJN dikawal Denjaka cegah serangan buaya Belitung
Baca juga: Tim Dayung Jelajah Nusantara saksikan penampilan kesenian "Dul Mulok" Belitung
"Aksi ini diharapkan dapat berkontribusi pada konservasi hutan mangrove yang berperan penting dalam menjaga ekosistem pesisir dan terintegrasi dengan kawasan wisata," ujarnya.
Disampaikan, setiap area mangrove memiliki tantangan yang berbeda. Kawasan Dudat diperlukan untuk penebalan area mangrove dan di area Sukamandi kondisi mangrove terancam dengan adanya aktivitas penambangan bijih timah liar.
"Begitupun juga berbeda tantangannya di Subang, Jawa Barat dengan tantangannya banjir rob dan abrasi," katanya.
Feby menjelaskan, sebagai langkah awal, penanaman bibit mangrove dilaksanakan pada, Kamis (12/9) bertempat di kantor Desa Lassar, Kecamatan Membalong pukul 08.00 WIB.
Kegiatan penanaman mangrove diikuti oleh Kepala Desa Lassar, Gapabel, Dinas Pariwisata Belitung, Diskominfo Belitung, Yayasan Belitung Biodiversity Observer, Komunitas Akar Bakau, KTH Sayang Kampong, KTH Gempar Dudat, serta perwakilan Tanjung Kelayang Reserve (TKR).
"Warga tidak lagi sekedar menanam namun diajak untuk tanam dan rawat mangrove. Mangrove nantinya akan meningkatkan kembali hasil tangkap nelayan serta memberikan ruang baru untuk ekowisata," ujarnya.
Dalam kesempatan itu dirinya menjelaskan, tim DJN Wanadri "Belitong Sea Kayak Expedition 2024" segera menyelesaikan pengarungannya di pesisir Belitung.
Ekspedisi DJN adalah ekspedisi berkelanjutan yang diselenggarakan oleh Wanadri sejak 2023 yang bertujuan untuk menjelajah pesisir Tanah Air, membantu mempublikasikan potensi wisata serta ikut berupaya menjaga kelestarian alam Indonesia.
"Pada 2024 ekspedisi ini bekerja sama dengan Tanjung Kelayang Reserve dan fokus pada pesisir Belitung dengan salah satu misinya adalah membantu pelestarian hutan mangrove," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Tim DJN Wanadri bekerja sama dengan PT. Eigerindo MPI, Eiger, Yayasan Wanadri melakukan penanaman dan pemeliharaan 10.000 bibit mangrove di Belitung," kata Ketua Divisi Lingkungan Yayasan Wanadri, Febby Nugraha di Membalong, Kamis.
Menurut dia, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan hutan mangrove untuk keberlanjutan lingkungan.
Ia mengatakan, penanaman dan pemeliharaan mangrove ini akan dilaksanakan di dua lokasi utama yakni di Dusun Dudat, Desa Lassar, Kecamatan Membalong, Belitung dan Kuale Tambak, Desa Sukamandi, Kecamatan Damar, Belitung Timur.
Baca juga: Tim DJN dikawal Denjaka cegah serangan buaya Belitung
Baca juga: Tim Dayung Jelajah Nusantara saksikan penampilan kesenian "Dul Mulok" Belitung
"Aksi ini diharapkan dapat berkontribusi pada konservasi hutan mangrove yang berperan penting dalam menjaga ekosistem pesisir dan terintegrasi dengan kawasan wisata," ujarnya.
Disampaikan, setiap area mangrove memiliki tantangan yang berbeda. Kawasan Dudat diperlukan untuk penebalan area mangrove dan di area Sukamandi kondisi mangrove terancam dengan adanya aktivitas penambangan bijih timah liar.
"Begitupun juga berbeda tantangannya di Subang, Jawa Barat dengan tantangannya banjir rob dan abrasi," katanya.
Feby menjelaskan, sebagai langkah awal, penanaman bibit mangrove dilaksanakan pada, Kamis (12/9) bertempat di kantor Desa Lassar, Kecamatan Membalong pukul 08.00 WIB.
Kegiatan penanaman mangrove diikuti oleh Kepala Desa Lassar, Gapabel, Dinas Pariwisata Belitung, Diskominfo Belitung, Yayasan Belitung Biodiversity Observer, Komunitas Akar Bakau, KTH Sayang Kampong, KTH Gempar Dudat, serta perwakilan Tanjung Kelayang Reserve (TKR).
"Warga tidak lagi sekedar menanam namun diajak untuk tanam dan rawat mangrove. Mangrove nantinya akan meningkatkan kembali hasil tangkap nelayan serta memberikan ruang baru untuk ekowisata," ujarnya.
Dalam kesempatan itu dirinya menjelaskan, tim DJN Wanadri "Belitong Sea Kayak Expedition 2024" segera menyelesaikan pengarungannya di pesisir Belitung.
Ekspedisi DJN adalah ekspedisi berkelanjutan yang diselenggarakan oleh Wanadri sejak 2023 yang bertujuan untuk menjelajah pesisir Tanah Air, membantu mempublikasikan potensi wisata serta ikut berupaya menjaga kelestarian alam Indonesia.
"Pada 2024 ekspedisi ini bekerja sama dengan Tanjung Kelayang Reserve dan fokus pada pesisir Belitung dengan salah satu misinya adalah membantu pelestarian hutan mangrove," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024