Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersinergi dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pembinaan keagamaan warga di kawasan pesisir, guna menekan masalah sosial dan peredaran narkoba.

"Kegiatan pembinaan hari ini difokuskan di Kelurahan Lontong Pancur dan Ketapang," kata Ketua MUI Kota Pangkalpinang KH. Syamsuni Soleh di Pangkalpinang, Kamis.

Menurut dia, kegiatan pembinaan keagamaan sangat penting dalam mengatasi masalah sosial, kemiskinan hingga tindak kriminal di tengah kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja di wilayah pesisir "Kota Beribu Senyuman ini".

"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara iptek, imtaq, ulama dan umara dalam mengatasi berbagai masalah sosial di masyarakat daerah ini," katanya.

Ia mencontohkan beberapa kasus di wilayah pesisir ini, seperti kasus penangkapan dua orang pemuda yang akan mengedarkan 1,7 kilogram narkoba jenis sabu-sabu dan kasus-kasus kriminalitas lainnya yang mulai mengalami peningkatan di daerah pesisir ini.

"Apabila pemerintah tidak serius meningkatkan pemahaman agama di masyarakat, maka akan mudah hal-hal tersebut masuk ke masyarakat," katanya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Pangkalpinang Juhaini mengapresiasi MUI yang telah melaksanakan kegiatan pembinaan masyarakat pesisir ini yang dinilai rawan dalam permasalahan sosial dan ekonomi.

"Kami baru menerima rilis dari BPS terkait inflasi di Kota Pangkalpinang sudah di angka 0,81 persen atau masih di bawah target nasional 1,5 persen dan ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang rendah, sehingga diperlukan kecerdasan emosional dalam menghadapi masa-masa sulit seperti ini," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024