Muntok (Antara Babel) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berusaha memaksimalkan berbagai jenis produk kuliner Desa Belolaut agar mampu bersaing di pasar nasional.
"Desa Belolaut, Kecamatan Muntok selama ini dikenal sebagai penghasil produk makanan olahan berbahan udang yang cukup digemari, namun belum bisa maksimal pemasarannya karena berbagai kendala," kata Ketua Dekranasda Kabupaten Bangka Barat, Anissa Parhan di Muntok, Kamis.
Ia mengatakan, produk olahan berbahan baku udang yang dilakukan warga Belolaut memiliki cita rasa dan kualitas bagus, seperti pempek, terasi, kerupuk, kericu dan lainnya, namun penjualannya masih terbatas untuk pasar lokal.
"Kami akan dorong agar mereka bisa mendapatkan pasar yang lebih luas sehingga komoditas perikanan tersebut semakin diminati konsumen regional dan nasional," katanya.
Menurut dia, masih terbatasnya pasar disebabkan karena pola pemasaran masih dilakukan dengan cara tradisional, sehingga daya jangkau kurang luas.
Dekranasda kabupaten setempat akan lebih memperhatikan hal itu dan akan segera melakukan pendampingan agar produksi semakin meningkat dan para pelaku usaha semakin maju.
Ia menambahkan, khusus untuk perajin pempek udang khas Belolaut pihaknya akan mendorong agar mampu menjaga kualitas produk agar lebih tahan lama tanpa bahan pengawet dan memperbaiki kemasan.
"Pempek udang Belolaut cukup digemari konsumen, namun daya tahannya kurang lama, kami yakin jika permasalahan ini bisa diatasi produk tersebut akan bisa menjangkau pasar nasional," katanya.
Sebagai pengurus baru dia berharap seluruh anggota Dekranasda Kabupaten Bangka Barat memberikan kerja nyata yang terbaik untuk membantu para perajin meningkatkan kualitas produk dan pemasaran sehingga sektor kerajinan bisa menjadi salah satu pilar ekonomi masyarakat dalam mendukung visi misi menuju Bangka Barat Hebat 2021.
Selain bekerja dengan sungguh-sungguh, ujarnya, perlu adanya terobosan baru dari para pengurus untuk membantu meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha kerajinan, kecil dan menengah yang ada di daerah itu.
"Dengan kebersamaan kami optimistis dalam dua hingga tiga tahun ke depan target tersebut bisa terealisasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Desa Belolaut, Kecamatan Muntok selama ini dikenal sebagai penghasil produk makanan olahan berbahan udang yang cukup digemari, namun belum bisa maksimal pemasarannya karena berbagai kendala," kata Ketua Dekranasda Kabupaten Bangka Barat, Anissa Parhan di Muntok, Kamis.
Ia mengatakan, produk olahan berbahan baku udang yang dilakukan warga Belolaut memiliki cita rasa dan kualitas bagus, seperti pempek, terasi, kerupuk, kericu dan lainnya, namun penjualannya masih terbatas untuk pasar lokal.
"Kami akan dorong agar mereka bisa mendapatkan pasar yang lebih luas sehingga komoditas perikanan tersebut semakin diminati konsumen regional dan nasional," katanya.
Menurut dia, masih terbatasnya pasar disebabkan karena pola pemasaran masih dilakukan dengan cara tradisional, sehingga daya jangkau kurang luas.
Dekranasda kabupaten setempat akan lebih memperhatikan hal itu dan akan segera melakukan pendampingan agar produksi semakin meningkat dan para pelaku usaha semakin maju.
Ia menambahkan, khusus untuk perajin pempek udang khas Belolaut pihaknya akan mendorong agar mampu menjaga kualitas produk agar lebih tahan lama tanpa bahan pengawet dan memperbaiki kemasan.
"Pempek udang Belolaut cukup digemari konsumen, namun daya tahannya kurang lama, kami yakin jika permasalahan ini bisa diatasi produk tersebut akan bisa menjangkau pasar nasional," katanya.
Sebagai pengurus baru dia berharap seluruh anggota Dekranasda Kabupaten Bangka Barat memberikan kerja nyata yang terbaik untuk membantu para perajin meningkatkan kualitas produk dan pemasaran sehingga sektor kerajinan bisa menjadi salah satu pilar ekonomi masyarakat dalam mendukung visi misi menuju Bangka Barat Hebat 2021.
Selain bekerja dengan sungguh-sungguh, ujarnya, perlu adanya terobosan baru dari para pengurus untuk membantu meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha kerajinan, kecil dan menengah yang ada di daerah itu.
"Dengan kebersamaan kami optimistis dalam dua hingga tiga tahun ke depan target tersebut bisa terealisasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016