Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalkan fungsi Pangkalan Pelelangan Ikan (PPI) Desa Kurau Timur untuk menggeliatkan perekonomian masyarakat nelayan.

"Saya meninjau PPI untuk melihat kondisinya dan mencari solusi karena dalam beberapa minggu ini berhenti beroperasi," kata Plt Bupati Bangka Tengah Era Susanto di Koba, Senin.

Era menjelaskan, PPI itu sebelumnya dikelola pemerintah daerah namun sejak 2018 sesuai amanat UU No 23 Tahun 2014, PPI diserahkan ke Pemprov Babel.

"PPI itu berhenti beroperasi karena ada masalah keamanan. Kami mendapatkan informasi ada aksi preman di lokasi ini," ujarnya.

Era menjamin ke depan tidak ada aksi preman yang merusak suasana atau aktivitas di PPI dan pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah provinsi.

"Sudah beberapa waktu PPI Kurau ini tidak berjalan, saya harapkan masalah yang ada segera bisa diatasi dan PPI Kurau bisa beroperasi kembali pekan depan," ujarnya.

Dirinya juga menjamin para father (bos/tengkulak ikan) melakukan aktivitas pelelangan dan tidak perlu kuatir dengan masalah keamanan.

"Kita jamin ada rasa aman untuk para father  melakukan pelelangan di sini. Pak Kades dan semua masyarakat Desa Kurau juga berharap PPI ini dapat aktif kembali," ujarnya.

Era juga mengajak para tengkulak untuk kembali melakukan aktivitas pelelangan di PPI Desa Kurau Timur.

"Kepada para father silakan berkunjung ke sini kita jamin aman dan tanpa premanisme, karena keamanannya akan melibatkan Polairud serta keamanan lokal juga," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024