London (Antara Babel) - Mebeler dan produk kayu dari Indonesia menjadi favorit dan menarik minat besar pengunjung pameran ForArch yang digelar di Praha, Republik Ceko, yang berlangsung dari 20-24 September.

Rangkaian pameran ForArch digelar di arena pameran PVA Expo Praha dan dibuka Menteri Keuangan Republik Ceko, Andrej Babis, dan Menteri Pembangunan Daerah Republik Ceko, Karla Slechtova. 

Menurut Pejabat Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya Kedutaan Besar Indonesia di Praha, Fitriyani Riduan, Minggu, Indonesia berpartisipasi pada pameran ForArch itu. Namanya Paviliun Indonesia. 

Slechtova yang baru saja berkunjung ke Indonesia pada Juli lalu menyampaikan apresiasi atas partisipasi Indonesia pada pameran ForArch. Diharapkan partisipasi Indonesia pada pameran ForArch akan semakin meningkatkan kerja sama antara kedua negara.

Lima UKM dari Indonesia, yaitu empat dari Solo dan satu dari Jakarta menawarkan ragam produk mebeler yang diterima secara baik oleh pasar Ceko.

Kelima UKM asal Indonesia itu adalah Andatu Jati Arjuna, Aninda Furniture, Arezou Intrade, dan Dollar Furniture dari Solo serta Utomo Rattan dari Jakarta. Biyp Mukhsen, dari Aninda Furniture mengutarakan pasar Ceko memiliki potensi besar bagi produk mebeler Indonesia.

Abdullah Jufri dari Arezou Intrade mendapat mitra potensial untuk menjadi distributor produk-produk kayunya di Ceko. Masyarakat Ceko berminat pada produknya, yaitu panel dinding kayu.

Sementara itu Satria Utomo dari Utomo Rattan menyatakan, produk mebeler berbasis rotan yang ditawarkan memiliki pasar tersendiri dan potensinya cukup besar di Ceko dan kawasan Eropa Tengah. 

Duta Besar Indonesia untuk Ceko, Aulia Rahman, mengatakan, Ceko dan kawasan Eropa Tengah adalah pasar potensial. Untuk itu diharapkan pemerintah maupun kalangan usaha di Indonesia untuk terus meningkatkan perhatian ke kawasan untapped market ini.

Digarisbawahi lokasi geografis Ceko yang berada di Eropa Tengah dapat menjadikan Ceko sebagai hub bagi produk-produk Indonesia. "Posisi Ceko yang adalah negara tanpa pantai (land-locked) dapat diatasi dengan jalur logistik yang sudah mapan," kata dia.

Pewarta: Zeynita Gibbons

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016