Calon Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan akan menemui Presiden Republik Indonesa Terpilih Prabowo Subianto untuk memperjuangkan Wilayah Penambangan Rakyat (WPR) dan Izin Pertambangan Rakyat (IPR), agar masyarakat penambang timah bisa menambang dengan baik.
"Insha Allah akan segera terselesaikan masalah IPR dan WPR ini. Kali ini, bila perlu saya akan menghadap Presiden Prabowo Subianto nantinya," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan ketergantungan daerah dan warga Bangka Belitung terhadap pertambangan timah masih tinggi, namun hingga kini hambatan regulasi pertimahan rakyat yang membuat segala bentuk perizinan dan aturan yang melibatkan rakyat menjadi terhambat karena regulasi IPR dan WPR yang belum tertuntaskan.
"Sebelumnya saya akan paparkan persoalan tambang rakyat ini kepada Bapak Prabowo Subianto dan beliau juga sudah tahu persoalan di Babel ini dari dulu," ujarnya.
Saat disinggung apabila Erzaldi Rosman terpilih kembali menjadi orang nomor satu di Kepulauan Babel untuk lima tahun mendatang, apa langkahnya untuk memperjuangkan WPR dan IPR bagi penambang rakyat.
"Pastilah, bagaimanapun masyarakat Babel harus dipersiapkan untuk kehidupan pascatambang. Namun, bahwa sekarang ini ketergantungan masyarakat Babel terhadap tambang masih sangat dominan dan tinggi, juga tidak bisa diabaikan," kata Erzaldi.
Jadi di satu sisi kita harus mempersiapkan masyarakat Babel untuk pascatambang, namun di sisi lain kita juga ingin agar masyarakat yang hidup dari pertambangan bisa menambang dengan tenang, sesuai aturan, dan berdiri di atas regulasi yang jelas dan pasti.
"Saya tegaskan bahwa persoalan WPR dan IPR itu akan segera pihaknya selesaikan dengan baik," katanya.
(Berita Kerja sama LKBN ANTARA Babel dengan Tim Calon Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Insha Allah akan segera terselesaikan masalah IPR dan WPR ini. Kali ini, bila perlu saya akan menghadap Presiden Prabowo Subianto nantinya," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan ketergantungan daerah dan warga Bangka Belitung terhadap pertambangan timah masih tinggi, namun hingga kini hambatan regulasi pertimahan rakyat yang membuat segala bentuk perizinan dan aturan yang melibatkan rakyat menjadi terhambat karena regulasi IPR dan WPR yang belum tertuntaskan.
"Sebelumnya saya akan paparkan persoalan tambang rakyat ini kepada Bapak Prabowo Subianto dan beliau juga sudah tahu persoalan di Babel ini dari dulu," ujarnya.
Saat disinggung apabila Erzaldi Rosman terpilih kembali menjadi orang nomor satu di Kepulauan Babel untuk lima tahun mendatang, apa langkahnya untuk memperjuangkan WPR dan IPR bagi penambang rakyat.
"Pastilah, bagaimanapun masyarakat Babel harus dipersiapkan untuk kehidupan pascatambang. Namun, bahwa sekarang ini ketergantungan masyarakat Babel terhadap tambang masih sangat dominan dan tinggi, juga tidak bisa diabaikan," kata Erzaldi.
Jadi di satu sisi kita harus mempersiapkan masyarakat Babel untuk pascatambang, namun di sisi lain kita juga ingin agar masyarakat yang hidup dari pertambangan bisa menambang dengan tenang, sesuai aturan, dan berdiri di atas regulasi yang jelas dan pasti.
"Saya tegaskan bahwa persoalan WPR dan IPR itu akan segera pihaknya selesaikan dengan baik," katanya.
(Berita Kerja sama LKBN ANTARA Babel dengan Tim Calon Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024