Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjalin kerja sama dengan Yayasan Transformasi Energy Asia dan PT Mitra Pembangunan Lestari, dalam rangka mengembangkan sumber energi rendah karbon.
Plt Bupati Bangka Tengah Era Susanto di Koba, Selasa, mengatakan pengembangan energi rendah karbon ditandai dengan ditandatangani nota kesepakatan bersama atau MoU.
Energi rendah karbon adalah energi yang dihasilkan dengan emisi gas rumah kaca lebih rendah dibandingkan dengan energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil.
Adapun ruang lingkup yang tertuang dalam MoU dan perjanjian kerja sama Traction Energy Asia dengan Pemkab Bangka Tengah adalah penyusunan data dasar emisi gas rumah kaca (baseline emisi GRK), penyusunan data estimasi input-output lingkungan (PDRB hijau), penyusunan rumusan strategi kebijakan perencanaan tata ruang wilayah lestari;
Kemudian penyusunan rencana aksi daerah (RAD) dan rumusan program, strategi serta kebijakan pembangunan rendah karbon, termasuk target penurunan emisi GRK.
Era mengatakan Kabupaten Bangka Tengah terpilih menjadi salah satu dari lima kabupaten di Indonesia yang mendapat fasilitasi dari Traction Energy Asia sebagai lembaga independen dalam penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan lestari, untuk memperkuat komitmen dan inisiatif dalam mengakselerasikan capaian visi-misi, tujuan, dan sasaran pembangunan berkelanjutan.
“Ini juga termasuk dengan pemenuhan indikator dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah atau RPJPD. Dengan adanya Traction Energy Asia kita harapkan bisa meningkatkan kualitas dokumen perencanaan pembangunan yang berkelanjutan untuk Kabupaten Bangka Tengah,” ujar Era.
Era juga menjelaskan konsep pembangunan yang berkelanjutan sangatlah relevan untuk digunakan dalam pembangunan wilayah.
"Termasuk di Kabupaten Bangka Tengah yang digunakan sebagai landasan perumusan kebijakan dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi sekaligus perlindungan terhadap lingkungan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024