Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Bakorluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Hibson Effendi menyatakan Bangka Selatan berhasil mewujudkan daerah berswasembada pangan dan mampu memasok kebutuhan beras masyarakat kabupaten lain di provinsi itu.
"Produksi padi petani di Kabupaten Bangka Selatan tinggi dibandingkan kabupaten lainnya," kata di di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan, luas sawah di Bangka Selatan 11.245 hektare dengan produksi mencapai tiga ton gabah kering per hektare.
Produksi beras petani Bangka Selatan ini telah dipasarkan di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Produksi padi petani yang cukup tinggi dapat menekan ketergantungan beras dari Pulau Jawa dan Sumatera, untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat yang tinggi," ujarnya.
Menurut dia keberhasilan Bangka Selatan mewujudkan daerah berswasembada beras karena minat petani untuk bertani yang tinggi untuk mengelola dan mengembangkan usaha pertaniannya.
"Pembinaan kepada petani cukup mudah dibandingkan petani kabupaten lainnya, karena mereka merupakan masyarakat trans yang didik untuk bertani padi, palawija dan perkebunan," ujarnya.
Meskipun demikian, kata dia, pihaknya terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia petani di Bangka Selatan, agar hasil padi yang dihasilkan lebih meningkat dan pemerintah daerah tidak lagi kesulitan menjaga stabilitas harga beras yang masih berfluktuasi kisaran Rp11.000 hingga Rp13.000 per kilogram.
"Kami berharap dengan segala upaya-upaya yang telah dilakukan kepada petani, dapat mewujudkan provinsi ini menjadi daerah swasembada pangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Produksi padi petani di Kabupaten Bangka Selatan tinggi dibandingkan kabupaten lainnya," kata di di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan, luas sawah di Bangka Selatan 11.245 hektare dengan produksi mencapai tiga ton gabah kering per hektare.
Produksi beras petani Bangka Selatan ini telah dipasarkan di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Produksi padi petani yang cukup tinggi dapat menekan ketergantungan beras dari Pulau Jawa dan Sumatera, untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat yang tinggi," ujarnya.
Menurut dia keberhasilan Bangka Selatan mewujudkan daerah berswasembada beras karena minat petani untuk bertani yang tinggi untuk mengelola dan mengembangkan usaha pertaniannya.
"Pembinaan kepada petani cukup mudah dibandingkan petani kabupaten lainnya, karena mereka merupakan masyarakat trans yang didik untuk bertani padi, palawija dan perkebunan," ujarnya.
Meskipun demikian, kata dia, pihaknya terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia petani di Bangka Selatan, agar hasil padi yang dihasilkan lebih meningkat dan pemerintah daerah tidak lagi kesulitan menjaga stabilitas harga beras yang masih berfluktuasi kisaran Rp11.000 hingga Rp13.000 per kilogram.
"Kami berharap dengan segala upaya-upaya yang telah dilakukan kepada petani, dapat mewujudkan provinsi ini menjadi daerah swasembada pangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016