Koba (Antara Babel) - Panitia Pengawas Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengantisipasi pemilih ganda dengan melakukan monitoring terpadu terhadap pendataan pemilih di daerah perbatasan.

Ketua Panwas Kabupaten Bangka Tengah Yudi Purwanto di Koba, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya melakukan kegiatan itu bersama Panwas Kota Pangkalpinang, KPU Bangka Tengah, dan KPU Kota Pangkalpinang.

"Monitoring terpadu ini kami lakukan khusus di daerah perbatasan yang berpotensi ditemukan pemilih ganda sehingga memicu masalah dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Babel, 15 Februari 2017," ujarnya.

Ia menyebutkan terdapat 18 mata pilih ganda, yaitu warga Kota Pangkalpinang namun berdomisili di Kabupaten Bangka Tengah sehingga nama mereka dicoret dalam mata pilih di Kota Pangkalpinang.

"Kasus seperti ini cenderung ditemukan di daerah perbatasan, termasuk adanya masyarakat yang bingung harus memilih di mana karena berada di perbatasan," ujarnya.

Menurut dia, monitoring terpadu untuk wilayah perbatasan sangat penting untuk menghasilkan data pemilih yang akurat dan akuntabel sehingga dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya masalah.

"Tujuan kami adalah ingin menghasilkan data pemilih yang akurat dan benar-benar akuntabel dalam Pilgub 2017. Makanya, dengan semangat yang sama dilakukan monitoring terpadu ini," ujarnya.

Sementara itu, anggota KPU Kabupaten Bangka Tengah Rusdi menyambut baik kegiatan monitoring yang digagas Panwas Kabupaten Bangka Tengah tersebut untuk meminimalkan masalah data pemilih.

"Kami tentu sangat mendukung, ini gagasan baru yang ditunjukkan pihak Panwas dan ini sangat membantu menghasilkan data pemilih yang akurat," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016