Orlando, Florida/Miami (Antara Babel) - Matthew, badai besar menerpa Amerika Serikat pertama kali dalam kurun lebih dari 10 tahun, menghantam Florida, Jumat, disertai hujan deras dan angin setelah menewaskan sedikitnya 339 orang di Haiti dan mengakibatkan kerusakan parah di wilayah utara melalui Karibia.

Embusan angin mencapai 60 mil per jam (100 kilometer per jam) dan hujan lebat dilaporkan terjadi di beberapa permukiman pesisir Florida setelah badai kategori 4 tersebut menerjang pantai timur negara bagian tersebut, Jumat pagi.

"Kami hanya terjepit dan angin makin kuat," kata Wali Kota Daytona Beach Derrick Henry kepada CNN, Jumat pagi.

"Sebagian besar warga kami mengindahkan peringatan kami dan kami memastikan perhatian terhadap mereka," ujarnya.

Lebih dari 140.000 rumah tangga di Florida tanpa listrik, demikian menurut Gubernur Florida Rick Scott.

Di West Palm Beach, hanya sekali lampu jalanan menyala dan listrik di rumah-rumah padam serta Interstate 95 sunyi setelah badai menerpa kawasan permukiman yang dihuni sekitar 100.000 orang itu.

Badai Matthew membawa angin berkecepatan 130 mil per jam (215 kilometer per jam) yang sangat berbahaya setelah menghantam wilayah barat laut Bahama dalam perjalanannya menuju Pantai Atlantik di Florida, demikian pernyataan Pusat Badai Nasional AS (NHC).

Pada saat kecepatan angin Matthew menurun, Kamis malam, badai kategori 4 masih menyisakan intensitas badai skala lima langkah Saffir-Simpson di dekat Florida, baik akan menerjang wilayah perdalaman maupun melalui sepanjang pantai Atlantik, Jumat malam, demikian lembaga yang berpusat di Miami itu.

Beberapa badai disertai angin sekuat Matthew melanda Florida dan NHC memberikan peringatan kewaspadaan akan dampak bencana.

Lembaga Cuaca Nasional AS menyatakan badai tersebut akan lebih kuat menerjang wilayah timurlaut Florida dalam 118 tahun terakhir.

Badai diperkirakan akan terjadi di wilayah Florida, Jumat, dan bahaya badai diperkirakan meningkat hingga 11 kaki (3,35 meter) di sepanjang Pantai Florida, demikian pernyataan Wakil Direktur NHC yang berpusat di Miami, Ed Rappaport.

"Apa yang kami ketahui bahwa banyak nyawa hilang akibat badai," ujarnya.

Lebih dari 339 orang tewas di Haiti, demikian pejabat setempat, dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal setelah badai tersebut meratakan rumah-rumah, menumbangkan pepohonan, dan permukiman terendam pada awal pekan ini.

Empat orang tewas di Republik Dominika yang bersebelahan dengan Haiti.

Kerusakan dan kemungkinan jatuhnya korban jiwa di Bahama masih belum jelas setelah badai tersebut melintas dekat wilayah ibu kota, Nassau, Kamis dan di atas wilayah hingga Pulau Grand Bahama.

Terlalu dini untuk memprediksi Matthew akan membuat kerusakan parah di AS, namun peringatan badai yang dikeluarkan oleh NHC diperpanjang hingga Pantai Atlantik dari wilayah selatan Florida melalui Georgia dan masuk Carolina Selatan.

Lebih dari 12 juta orang di AS berada di bawah pengawasan dan peringatan badai, demikian menurut Weather Channel.

Badai besar terakhir yang diklasifikasi sebagai badai yang membawa angin berkelanjutan hingga lebih dari 110 mil per jam (177 kilometer per jam) telah mendarat di pantai-pantai AS merupakan badai Wilma yang terjadi pada 2005.

Seorang pakar veteran badai, Jeff Masters, menyatakan di laman miliknya Weather Underground (www.wunderground.com) bahwa angin Matthew memberikan ancaman yang sangat serius di Cape Canaveral yang menjorok hingga lepas pantai Atlantik Florida tengah.

"Jika Matthew mendarat, paling mungkin akan terjadi di sepanjang pantai Florida. Miliaran dolar fasilitas dan sarana di Pusat Ruang Angkasa Kennedy dan dekat pangkalannya terkena risiko. Hal ini tidak pernah terkena badai besar sebelumnya," tulis Masters.

Lembaga Antariksa AS (NASA) dan Angkatan Udara AS yang mengoperasikan landasan peluncuran ruang angkasa utama negara itu di Cape Canaveral sudah mengambil langkah-langkah [engamanan personel dan sarana.

Satu tim yang terdiri dari 116 pegawai menyelamatkan diri di bungker di dalam Pusat Pengendalian Pelincuran, Pusat Ruang Angkasa Kennedy, selama badai berlangsung.

"Kami telah memiliki beberapa panggilan dekat, tapi sejauh yang saya tahu itu pertama kalinya kami telah memiliki ancaman serangan langsung," kata juru bicara NASA George Diller melalui email yang dikirim dari dalam bungker.

    
Seserius Mungkin
    
Jalan-jalan di Florida, Georgia, Carolina Utara, dan Carolina Selatan macet, stasiun pengisian bahan bakar umum dan toko makanan kehabisan stok karena badai, Kamis pagi.

Gubernur Scott mengeluarkan peringatan waspada bencana besar yang merusak jika Matthew menerjang langsung negara bagian Florida dan mendesak sekitar 1,5 juta orang agar mengungsi.

"Jika kalian enggan mengungsi, berarti hanya berpikir semua orang....sudah tewas," katanya dalam konferensi pers.

"Waktu berjalan. Badai ini jelas langsung menyerang atau menerjang sepanjang pantai," ujarnya.

Scott yang telah menggerakkan beberapa ribu pasukan Pengawal Nasional untuk membantu mengatasi badai mengingatkan bahwa jutaan orang mungkin akan mengalami pemadaman listrik.

Florida, Georgia, dan Carolina Selatan membuka tempat penampungan pengungsi. Pada Kamis pagi, lebih dari 3.000 orang ditempatkan di 60 penampungan di Florida, demikian kata Scott.

Ketiga negara bagian itu, demikian pula dengan Carolina Utara, menyatakan keadaan darurat, mendorong para gubernur untuk memobilisasi Pengawal Nasional.

Presiden Barack Obama memerintahkan para gubernur empat negara bagian tersebut, Kamis, untuk membicarakan persiapan menghadapi badai.

Dia mengumumkan kondisi darurat di Florida dan Carolina Selatan sebagai bentuk gerakan bahwa lembaga pemerintahan federal untuk mengoordinasikan upaya-upaya perbaikan pascabencana.

Kamis malam, Obama mengumumkan kondisi darurat di Georgia dan memerintahkan bantuan pemerintah federal.

"Badai Matthes seserius mungkin. Dengarkan petugas daerah, persiapkan langkah-langkah, perhatikan satu sama lainnya," kata Obama memberikan peringatan dalam menghadapi badai tersebut dalam postingannya di Twitter.

Ratusan penumpang pesawat dibatalkan di Florida selatan dan pembatalan tersebut akan terjadi di wilayah utara beberapa hari mendatang selama badai berlangsung, demikian pernyataan sejumlah maskapai penerbangan, termasuk American Airlines, Delta Airlines, dan United Airlines.

Pukul 01.00 waktu setempat (05.00 GMT), Matthew berada di sekitar 90 mil (140 kilometer) wilayah tenggara Cape Canaveral, Florida, demikian pernyataan pusat badai.

Badai itu mengarah ke baratlaut dengan kekuatan sekitar 13 mil per jam (20 kilometer per jam) dan diperkirakan akan berlanjut hingga Jumat pagi.

Pusat tersebut memperkirakan badai akan melemah pada 48 jam mendatang.

Di Florida, stasiun pengisian bahan bakar umum, Kamis sore, memasang pengumuman "BBM habis" setelah sejumlah mobil mengantri.

Di SPBU Subco di Orlando telah kehabisan stok sejak Rabu lalu.

Toko untuk melayani warga pesisir yang tinggal di penampungan telah tutup. Di antara para pembeli adalah Jonas Sylvan (44), warga  Melbourne, Florida, yang berencana menginap di sebuah hotel bersama istri, dua anak perempuan, dan seekor anjing. "Kami hanya mencoba untuk menjauh dari pantai yang menurutnya lebih aman.

Pewarta:

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016