Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengapresiasi Pemerintah Kota Pangkalpinang yang telah mulai mengelola manajemen sumber daya air guna menangani dan mencegah banjir selama musim hujan di ibu kota provinsi itu.
"Alhamdulillah, banjir dan genangan air selama Januari tahun ini lebih cepat surut dibandingkan tahun sebelumnya, karena sumber daya air sudah dikelola dengan baik," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengapresiasi upaya Pemkot Pangkalpinang yang telah memperbaiki manajemen sumber daya air, seperti perlebaran saluran air, meninggikan drainase, dan mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai dan saluran air.
"Kami mengimbau pemerintah kabupaten lainnya untuk mencontoh Pemkot Pangkalpinang yang telah memperbaharui pengelolaan sumber daya air ini untuk menangani banjir selama musim hujan ini," katanya.
Ia menjelaskan, potensi banjir di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini besar, karena sendimentasi yang tinggi hingga pesisir pantai dampak dari aktivitas penambangan bijih timah yang beroperasi di hulu sungai.
Selain itu, potensi banjir yang tinggi juga akibat saluran air di lingkungan masyarakat yang kecil dan kurang terkelola dengan baik.
"Dalam pencegahan banjir ini diharapkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk membersihkan saluran-saluran air dari sampah. Jika saluran air bersih tentunya air hujan akan mengalir lancar dan tidak meluap ke pemukiman," katanya.
Menurut dia, selama musim hujan ini, potensi bencana tidak hanya banjir, tetapi juga angin puting beliung dan sembaran petir, karena meningkatnya aktivitas awan cumulonimbus.
"Dalam menghadapi bencana ini tentunya diperlukan edukasi langsung kepada masyarakat. Jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di luar rumah," katanya.