Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengimbau warga pesisir di daerah itu mewaspadai terjadinya banjir rob atau pasang tinggi air laut yang disebabkan oleh faktor cuaca buruk.
"Kami mengimbau masyarakat yang berada di wilayah pesisir untuk mewaspadai terjadinya banjir rob di tengah kondisi musim barat saat ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Belitung, Agus Supriadi di Tanjungpandan, Selasa.
Menurut dia, banjir rob tersebut terjadi disebabkan oleh kondisi pasang tinggi air laut yang merupakan siklus tahunan.
Ia mengatakan, berdasarkan data yang dirilis BMKG pada Desember ini terdapat tiga periode pasang tinggi air laut yakni pada awal, pertengahan, dan akhir.
"Pada periode pertengahan mulai 19-21 Desember kondisi ketinggian pasang air laut diperkirakan mencapai 2,7 sampai 2,9 meter," ujarnya.
Baca juga: Banjir rob rendam puluhan rumah warga pesisir Tanjungpendam
Baca juga: Banjir rob rendam halaman kantor PPN Tanjungpandan
Oleh karena itu, lanjut dia, BPBD Belitung mengimbau masyarakat yang berada di wilayah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir rob.
Disampaikan, sejumlah wilayah yang rawan terjadinya banjir rob diantaranya adalah kawasan wisata pantai Tanjungpendam, pesisir Kelurahan Tanjungpendam, Desa Juru Seberang, dan Sijuk (mangrove Kuale) dan lokasi-lokasi lainnya yang terus dilakukan pemetaan.
"Kami mengimbau apabila ada barang-barang berharga untuk diungsikan atau diamankan ke tempat yang lebih tinggi sehingga benar-benar aman," katanya.
Agus menambahkan, selain banjir rob, potensi bencana hidrometeorologi lainnya yang juga harus senantiasa diwaspadai oleh masyarakat setempat yakni angin kencang dan pohon tumbang.
"Apabila terjadi angin kencang kami imbau agar tidak berada di bawah pohon yang sudah berumur tua atau atau keropos karena dikhawatirkan tumbang," ujarnya.