Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengenjot konsumsi umbi-umbian masyarakat yang masih rendah melalui sosialisasi dan lomba cipta menu pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).
"Saat ini tingkat konsumsi umbi-umbian masyarakat masih 57/kkal/kap/hari atau masih jauh dibawah target yang ditetapkan 120 kkal/kap/hari," kata Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Kepulauan Babel saat menghadiri lomba cipta menu pangan B2SA di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan untuk mempercepat konsumsi umbi-umbian masyarakat ini, pemerintah provinsi terus melakukan diversifikasi pangan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal, kearifan lokal melalui gerakan kawasan rumah pangan lestari.
Selanjutnya mempercepat penganekaragaman pangan, sosialisasi dan mengoptimalkan kegiatan kelompok wanita tani di masing-masing kabupaten/kota.
"Kami mengapresiasi Pemkot Pangkalpinang mengelar lomba cipta menu pangan B2SA ini, karena dapat meningkatkan konsumsi umbi-umbian masyarakat," katanya.
Ia mengatakan usaha peningkatan konsumsi umbi-umbian ini untuk menindaklanjuti Peraturan Gubernur Nomor 25 tahun 2010 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
"Kami berharap pemerintah kabupaten/kota agar membina dan membantu usaha pangan lokal ini, baik segi pengemasan, perlabelan dan sertifikasi, sehingga kelompok usaha makanan dan minuman lokal ini bisa mandiri, bersaing di daerah, nasional dan internasional," ujarnya.
Ia mengharapkan swasta, BUMN dan BUMD untuk ikut berkontribusi membina dan memberikan bantuan permodalan usaha pangan lokal ini," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Saat ini tingkat konsumsi umbi-umbian masyarakat masih 57/kkal/kap/hari atau masih jauh dibawah target yang ditetapkan 120 kkal/kap/hari," kata Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Kepulauan Babel saat menghadiri lomba cipta menu pangan B2SA di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan untuk mempercepat konsumsi umbi-umbian masyarakat ini, pemerintah provinsi terus melakukan diversifikasi pangan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal, kearifan lokal melalui gerakan kawasan rumah pangan lestari.
Selanjutnya mempercepat penganekaragaman pangan, sosialisasi dan mengoptimalkan kegiatan kelompok wanita tani di masing-masing kabupaten/kota.
"Kami mengapresiasi Pemkot Pangkalpinang mengelar lomba cipta menu pangan B2SA ini, karena dapat meningkatkan konsumsi umbi-umbian masyarakat," katanya.
Ia mengatakan usaha peningkatan konsumsi umbi-umbian ini untuk menindaklanjuti Peraturan Gubernur Nomor 25 tahun 2010 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
"Kami berharap pemerintah kabupaten/kota agar membina dan membantu usaha pangan lokal ini, baik segi pengemasan, perlabelan dan sertifikasi, sehingga kelompok usaha makanan dan minuman lokal ini bisa mandiri, bersaing di daerah, nasional dan internasional," ujarnya.
Ia mengharapkan swasta, BUMN dan BUMD untuk ikut berkontribusi membina dan memberikan bantuan permodalan usaha pangan lokal ini," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016