Toboali (Antara Babel) - Warga pesisir di Toboali berharap Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan sosialisasi Program Kartu Nelayan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir di daerah itu.
"Hingga saat ini kami tidak mengetahui program kartu nelayan dan lainnya, karena sosialisasi pemerintah yang kurang bahkan tidak ada sama sekali," kata salah seorang nelayan Toboali, Tara, Minggu.
Ia menyatakan sosialisasi berbagai program kelautan dan perikanan sangat penting agar nelayan dapat meningkatkan usaha penangkapan ikan dan kesejahteraan keluarga.
"Kalau tidak ditanya wartawan kami tidak tahu adanya program kartu nelayan ini," katanya.
Menurut dia, kalau memang ada program ini tentu sangat membantu para nelayan karena selama ini bantuan yang diberikan oleh pemda sering kurang tepat.
"Selama ini kami belum pernah menerima bantuan dari pemerintah, sehingga sulit mengembangkan usaha penangkapan ikan yang masih dilakukan secara tradisional," ujarnya.
Demikian juga Hardi, nelayan Toboali lainnya mengaku belum pernah didata sebagai nelayan, padahal pekerjaan sebagai nelayan sudah ditekuni hampir belasan tahun.
"Kalau tidak salah sudah hampir 14 tahun berprofesi sebagai nelayan namun belum pernah didata," ujarnya.
Ia berharap pemerintah yang baru ini dapat lebih serius memperhatikan nasib para nelayan karena di wilayahnya hampir 40 persen penduduknya sebagai nelayan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Hingga saat ini kami tidak mengetahui program kartu nelayan dan lainnya, karena sosialisasi pemerintah yang kurang bahkan tidak ada sama sekali," kata salah seorang nelayan Toboali, Tara, Minggu.
Ia menyatakan sosialisasi berbagai program kelautan dan perikanan sangat penting agar nelayan dapat meningkatkan usaha penangkapan ikan dan kesejahteraan keluarga.
"Kalau tidak ditanya wartawan kami tidak tahu adanya program kartu nelayan ini," katanya.
Menurut dia, kalau memang ada program ini tentu sangat membantu para nelayan karena selama ini bantuan yang diberikan oleh pemda sering kurang tepat.
"Selama ini kami belum pernah menerima bantuan dari pemerintah, sehingga sulit mengembangkan usaha penangkapan ikan yang masih dilakukan secara tradisional," ujarnya.
Demikian juga Hardi, nelayan Toboali lainnya mengaku belum pernah didata sebagai nelayan, padahal pekerjaan sebagai nelayan sudah ditekuni hampir belasan tahun.
"Kalau tidak salah sudah hampir 14 tahun berprofesi sebagai nelayan namun belum pernah didata," ujarnya.
Ia berharap pemerintah yang baru ini dapat lebih serius memperhatikan nasib para nelayan karena di wilayahnya hampir 40 persen penduduknya sebagai nelayan.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016