Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong warga untuk memelihara ikan pemakan jentik nyamuk guna mencegah kembang biak nyamuk penyebab demam berdarah dangue (DBD) selama musim hujan di daerah itu.
"Memelihara ikan hias pemakan jentik ini cukup efektif menekan DBD dan penyakit lainnya akibat gigitan nyamuk ini," kata Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel dr Andri Nurtito di Pangkalpinang, Ahad.
Ia menyatakan selama cuaca pancaroba hingga musim hujan ini, Dinkes Provinsi Kepulauan Babel telah melakukan berbagai langkah dan mengedukasi masyarakat untuk secara mandiri memberantas sarang nyamuk di lingkungannya.
"Kita mengajak masyarakat untuk memelihara ikan pemakan jentik, seperti tempalo, cupang, merak dan ikan hias lainnya untuk mengurangi populasi nyamuk selama musim hujan ini," katanya.
Menurut dia, dalam menekan kasus DBD, masyarakat juga diimbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3 plus dengan menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk.
"Kami menilai dengan memelihara ikan pemakan jentik ini lebih efektif mengurangi populasi nyamuk, karena ikan ini akan memakan jentik dan induk nyamuk setiap harinya dari pada melakukan upaya lainnya yang tidak dilakukan setiap harinya," katanya.
Ia mengatakan jumlah kasus DBD selama Januari hingga Oktober 2024 yang ditangani Dinkes Kepulauan Babel mencapai 1.667 pasien tersebar di Kabupaten Bangka 351 orang, Belitung 426 pasien.
Selanjutnya pasien DBD di Kabupaten Bangka Tengah sebanyak 167 pasien, Bangka Barat 180 pasien, Bangka Selatan 204, Belitung Timur 114 dan Kota Pangkalpinang 225 orang.
"Saat ini kita hanya mengajak masyarakat untuk secara mandiri melakukan pemberantasan sarang nyamuk selama musim pancaroba dari musim kemarau ke hujan ini, mengingat anggaran pemberantasan nyamuk tahun ini yang terbatas" katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Memelihara ikan hias pemakan jentik ini cukup efektif menekan DBD dan penyakit lainnya akibat gigitan nyamuk ini," kata Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel dr Andri Nurtito di Pangkalpinang, Ahad.
Ia menyatakan selama cuaca pancaroba hingga musim hujan ini, Dinkes Provinsi Kepulauan Babel telah melakukan berbagai langkah dan mengedukasi masyarakat untuk secara mandiri memberantas sarang nyamuk di lingkungannya.
"Kita mengajak masyarakat untuk memelihara ikan pemakan jentik, seperti tempalo, cupang, merak dan ikan hias lainnya untuk mengurangi populasi nyamuk selama musim hujan ini," katanya.
Menurut dia, dalam menekan kasus DBD, masyarakat juga diimbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3 plus dengan menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk.
"Kami menilai dengan memelihara ikan pemakan jentik ini lebih efektif mengurangi populasi nyamuk, karena ikan ini akan memakan jentik dan induk nyamuk setiap harinya dari pada melakukan upaya lainnya yang tidak dilakukan setiap harinya," katanya.
Ia mengatakan jumlah kasus DBD selama Januari hingga Oktober 2024 yang ditangani Dinkes Kepulauan Babel mencapai 1.667 pasien tersebar di Kabupaten Bangka 351 orang, Belitung 426 pasien.
Selanjutnya pasien DBD di Kabupaten Bangka Tengah sebanyak 167 pasien, Bangka Barat 180 pasien, Bangka Selatan 204, Belitung Timur 114 dan Kota Pangkalpinang 225 orang.
"Saat ini kita hanya mengajak masyarakat untuk secara mandiri melakukan pemberantasan sarang nyamuk selama musim pancaroba dari musim kemarau ke hujan ini, mengingat anggaran pemberantasan nyamuk tahun ini yang terbatas" katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024