Pemerintah Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan pemberian obat pencegahan massal (POPM) bagi penderita penyakit kaki gajah (filariasis).
"Kendati capaian POPM kita masih rendah, baru mencapai 55 persen dari target 75 persen, namun terus kita gencarkan menjelang tutup tahun," kata Sekretaris Daerah Pemkab Belitung Timur Mathur Noviansyah di Manggar, Selasa.
Mathur melakukan rapat koordinasi dan evaluasi bersama para pemangku kepentingan yang langsung dipimpinnya untuk menyatakan komitmen yang kuat mencapai target pemberian obat penderita kaki gajah tersebut.
"Jumlahnya masih jauh dari target nasional yakni 85 persen. Bahkan untuk target daerah yakni 75 persen belum tercapai, dari 124.138 sasaran," ujarnya.
Dia juga sudah memberikan arahan kepada tim di Dinas Kesehatan dan seluruh Puskesmas untuk segera meningkatkan hubungan kemitraan dengan desa dan para tokoh masyarakat untuk bersama-sama menuntaskan pemberian obat kaki gajah itu.
Hingga November 2024, Kecamatan Gantung merupakan daerah yang paling tinggi capaian POPM dengan 66,35 persen. Sedangkan Kecamatan Manggar baru mencapai 44,04 persen tingkat keberhasilan pengobatan, yakni sasaran penduduk dengan umur dua sampai 70 tahun.
"Seluruh tokoh masyarakat diajak untuk menyukseskan program ini dengan cara memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan penularan penyakit," ujarnya.
Menurut dia, pencegahannya ada dalam bentuk minum obat yang harus segera dituntaskan, dan ini penting bagi masyarakat meski mereka belum termasuk dalam kategori yang tertular filariasis.
"Jumlah kasus filarisis pada 2024 ini mencapai 13 kasus. Kecamatan Simpang Renggiang empat kasus, Gantung tiga kasus, Simpang Pesak dua kasus, Dendang dua kasus, dan Kelapa Kampit dua kasus. Sedangkan di Kecamatan Manggar dan Damar tidak ada kasus," kata Mathur.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024