Manggar, Belitung Timur (ANTARA) - Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis atau Kaki Gajah di Kabupaten Belitung Timur baru mencapai angka 55 persen dari jumlah seluruh sasaran 124.138 penduduk di Belitung Timur.
Padahal dalam dua minggu lagi, yakni 14 Desember 2024 batas POPM akan segera usai.
Sekretaris Daerah Kabupaten Beltim, Mathur Noviansyah saat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit Tingkat Kabupaten Beltim di Hotel Guest Manggar, Senin (2/12/24), mengatakan masih rendahnya Capaian POPM Filariasis di putaran ke-2 ini lantaran banyak tantangan yang dihadapi.
Jumlah ini masih jauh dari target yang diterapkan pemerintah pusat (nasional) yakni 85 persen. Bahkan untuk target daerah, yakni 75 persen pun masih jauh dari kata tercapai.
Muncul banyak tantangan yang perlu dihadapi mulai dari pemberian izin di tingkat sekolah hingga penolakan oleh oknum masyarakat.
“Tadi saya sudah memberikan arahan kepada kawan-kawan di Dinas Kesehatan dan seluruh Puskesmas untuk segera meningkatkan hubungan kemitraan mereka dengan Desa, termasuk dengan tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh. Ini harus dituntaskan secara bersama-sama,” kata Mathur.
Hingga Minggu VI, November 2024, Kecamatan Gantung merupakan daerah yang paling tinggi capaian POPM dengan 66,35 persen. Sedangkan Kecamatan Manggar baru mencapai 44,04 persen tingkat keberhasilan pengobatan, yakni sasaran penduduk dengan umur 2 sampai 70 tahun.
“Seluruh tokoh masyarakat ini mereka juga diajak untuk sukseskan program ini dengan cara memberikan pemahaman memberikan ruang kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan penularan penyakit. Karena ada pencegahan dalam bentuk minum obat yang harus segera dituntaskan dan ini penting bagi masyarakat, meskipun mungkin mereka belum termasuk dalam kategori yang tertular filariasis ini,” ujar Mathur.
Jumlah kasus Filariasis di Kabupaten Beltim pada 2024 ini mencapai 13 kasus. Kecamatan Simpang Renggiang empat kasus, Gantung tiga kasus, Simpang Pesak dua kasus, Dendang dua kasus dan Kelapa Kampit dua kasus. Sedangkan di Kecamatan Manggar dan Damar tidak ada kasus.