Sungailiat (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan hingga saat ini dipastikan tidak ditemukan kasus kaki gajah "filariasis" di masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Then Suyanti di Sungailiat, Selasa, mengatakan, sampai saat sekarang tidak ditemukan kasus kaki gajah di masyarakat.
"Kasus kaki gajah ditemukan pertama kali tahun 1985 sampai 2019 yang mencapai total kasus sembilan pasien," jelas dia.
Untuk memastikan wilayah Kabupaten Bangka tidak ada kasus penyebaran penyakit kaki gajah, kata Then Suyanti, pihak Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Bangka dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Penanganan Penyakit (BTKL-PP) Palembang saat ini tengah melakukan survei dan pemeriksaan darah tepi.
"Survei dan pemeriksaan darah tepi dilakukan per blok menyasar di masyarakat kota dan pedesaan," jelas dia.
Meskipun penyakit kaki gajah yang disebabkan infeksi cacing yang ditularkan lewat gigitan nyamuk jenis filaria, tidak mengakibatkan kematian dan hanya mengalami , pembesaran kaki tetapi mengganggu aktivitas dan menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderita.
Untuk melakukan pencegahan awal infeksi kaki gajah, masyarakat harus tetap menjaga kebersihan, menjaga kesehatan seperti cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun, terutama sebelum makan, membersihkan tempat yang berpotensi menyebabkan berkembang biak nyamuk.
"Masyarakat hendaknya berpartisipasi aktif dengan cara segera ke pusat pelayanan kesehatan jika mengalami gangguan kesehatan terutama terindikasi gangguan penyakit kaki gajah," ujarnya.