Toboali (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memfokuskan mengembangkan tanaman holtikultura dan peternakan sapi untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di daerah itu.

"Saat ini minat petani mengembangkan holtikultura dan peternakan masih kurang sehingga perlu dikembangkan agar produksi meningkat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Bangka Selatan, Suhadi di Toboali, Selasa.

Ia menjelaskan pengembangan produksi hortikultura seperti cabai, bawang merah, nanas, dan lainnya akan dilakukan melalui pendataan, pelatihan, bantuan bibit, pupuk, dan lainnya kepada petani.

"Pendampingan kepada petani dilakukan, agar program ini bisa berjalan dengan baik," katanya.

Ia mengatakan tanaman cabai dan peternakan sapi memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih baik. Saat ini populasi sapi se-Bangka Selatan mencapai 1.248 ekor yang dikelola oleh 37 kelompok tani.

"Populasi sapi paling banyak terdapat di kelompok tani Desa Fajar Indah, Pulau Besar sebanyak 300 lebih ekor," katanya.

Menurut dia pengembangan ternak sapi yang berinteraksi dengan perkebunan sawit dan lahan bekas tambang.

"Jadi bila ada lahan eks tambang yang bisa dipinjamkan, maka dapat dikelola peternakan sapi yang modern lengkap dengan kandang dan lahan rumput sebagai bahan makanan bagi sapi," katanya.

Ia berharap program pengembangan ini dapat berjalan dengan baik, agar peternakan sapi dan pengembangan holtikultura dapat memberi tambahan penghasilan bagi masyarakat.

"Jika semua berjalan dengan baik, tentu petani dan peternak sapi akan lebih bersemangat dalam mengelola usahanya," ujarnya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016