Sungailiat (Antara Babel) - Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tarmizi Saat mengajak seluruh petani singkong cassesa di daerahnya untuk memanfaatkan dana pinjaman Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dari Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah.

"Dana pinjaman yang disediakan oleh LPDB untuk kegiatan usaha petani menanam singkong cassesa cukup besar, nilainya mencapai Rp16 juta per hektare atau total dana sebanyak Rp1 triliun dialokasikan seluruh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," katanya, di Sungailiat, Rabu.

Ia mengatakan, informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa dana pinjaman sebesar itu harus habis terserap petani atau masyarakat yang melakukan usaha mikro dan menengah.

"Saya minta petani singkong cassesa dapat meminjam uang yang disediakan pemerintah itu dengan bunga yang cukup ringan dengan perhitungan tidak memberatkan petani," ujarnya lagi.

Bupati mengatakan, usaha pertanian perkebunan termasuk singkong cassesa memberikan kontribusi besar untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani, selain mudah menjualnya juga proses tanam dab budi dayanya pun terbilang cukup sederhana.

"Kami ketahui singkong cassesa salah satu bahan utama pembuatan tepung tapioka, dengan masa tanam singkong ini tidak terlalu lama atau sekitar lebih dari tujuh bulan siap panen, penjualannya pun mudah karena pabrik tepung tapioka siap menampung hasil panen petani," ujar Bupati itu lagi.

Ia mengatakan, bantuan pinjaman permodalan usaha disalurkan melalui bank yang ditunjuk dengan sistem kelompok, sehingga petani harus masuk dalam kelompok tani yang tergabung dalam wadah gabungan kelompok tani (gapoktan).

"Gapoktan dibentuk pada masing-masing desa sebagai wadah para petani dan mempermudah pemerintah atau lembaga lain melakukan koordinasi dengan petani," ujar Bupati Bangka itu pula.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016