Tanjungpinang (Antara Babel) - Tim Reaksi Cepat Lanal Tanjung Balai Karimun berhasil menggagalkan penyeludupan BBM ilegal saat patroli di Perairan Selat Gelam.

Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI S Irawan, di Tanjungpinang, Minggu mengatakan tim tersebut berhasil menggagalkan rencana awak Kapal SPB Dewi Nabila berbendera Belize yang akan memuat BBM ilegal di perairan OPL, yang berbatasan dengan Malaysia.

"Tim menggunakan Kapal Patkamla Karimun di perairan Selat Gelam dan STS Leho pada Sabtu dini berhasil mengamankan Kapal Dewi Nabila jenis 'Self Propelled Barge' dengan kapasitas 146 GT. Kapal ini milik CV Star Formula Batam," ujarnya.

Irawan menambahkan Tim Reaksi Cepat Lanal Karimun juga berhasil menangkap Suaib, nakhoda dan anak anak buah kapal dengan lambung kayu berwarna hijau itu. Nakhoda dan anak buah kapal berkebangsaan Indonesia.

Suaid saat diperiksa petugas mengaku kapal itu akan berlayar menuju Perairan OPL untuk memuat BBM. Namun mereka belum sempat memuat BBM karena  tertangkap petugas.

Dari pemeriksaan awal ditemukan beberapa pelanggaran yakni kapal berlayar dari Tanjung Balai Karimun menuju OPL barat Singapura berlayar tanpa persetujuan berlayar (SPB).

"Paspor dari 2 orang ABK tidak dicap keluar oleh imigrasi Indonesia sedangkan 3 orang tidak memiliki buku pelaut. Kapal diduga akan melakukan kegiatan BBM ilegal di OPL," tegasnya.

Dia menambahkan pelanggaran lainnya sedang dalam pendalaman Tim Reaksi Lanal Tanjung Balai Karimun, termasuk pemeriksaan narkoba.

Sampai saat ini kapal dikawal ke Dermaga Mako Lanal Tanjung Balai Karimun untuk dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya.

Irawan mengatakan Kepala Staf Angkatan Laut dan Pangarmabar memerintahkan anggota Lantantamal IV berserta terus laksanakan penegakan hukum dan meningkatkan keamanan serta pengawasan diseluruh perairan Kepri, karena disinyalir masih ada kegiatan-kegiatan ilegal yang dilakukan oleh oknum-oknum yang mencari keuntungan.

"Mereka memanfaatkan kelengahan petugas termasuk kegiatan BBM Ilegal. Sejauh ini kami telah menerima beberapa laporan dari masyarakat bahwa menjelang akhir tahun seperti sekarang masih ada kegiatan dari kelompok ataupun kegiatan perorangan melakukan kegiatan penyeludupan dengan memanfaatkan pelabuhan tikus yang minim pengawasan aparat," katanya.

"Saya mengingatkan para pelaku agar menghentikan aktivitasnya termasuk bila masyarakat menemukan aparat melakukan kerja sama seperti pungutan liar foto dan laporkan hal itu sebagai barang bukti, karena saat ini telah dibentuk Satgas Pungli yang siap bekerja diseluruh wilayah Indonesia," katanya.

Pewarta: Nikolas Panama

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016