Jakarta (Antara Babel) - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memimpin rapat rencana pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 yang digelar serentak di Indonesia dengan salah satu agenda meningkatkan keamanan siber di mana polisi akan menggelar patroli siber demi menindak penyalahgunaan media sosial selama Pilkada. Polri juga meminta masyarakat tidak terbujuk ajakan demonstrasi yang anarkistis.

"Rapat malam ini membahas berkaitan permasalahan peningkatan kesiapan pengamanan Pilkada," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta Sabtu malam tadi.

Boy menyatakan rapat tertutup itu juga membahas masalah satuan kekuatan pada tingkat Mabes Polri dan menginventarisasi kekuatan untuk diperbantukan ke daerah.

Dalam rapat itu polisi juga membahas langkah proaktif dan antisipasif terhadap penyalahgunaan media sosial yang meresahkan masyarakat selama Pilkada serentak.

"Kata Pak Kapolri tadi kita harus meningkatkan langkah proaktif dan antisipasif," ujar Boy.

Menurut dia, polisi akan meningkatkan pengamanan dunia maya melalui patroli siber dan memaksimalkan upaya klarifikasi hingga penyidikan terhadap tindakan penyalahgunaan media sosial yang telah melampaui batas.

Penyalahgunaan media sosial melampaui batas antara lain berupa ujaran kebencian yang melanggar hukum Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik dan KUHP.

Boy mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh ajakan, hasutan dan seruan unjukrasa  bersifat anarkis.

Boy juga mengajak media massa menyampaikan informasi yang mencerahkan masyarakat agar tidak terhasut, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah, penyelenggara Pilkada dan TNI. 

Pewarta:

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016