Jakarta (Antara Babel)- Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mendorong kemandirian industri tekstil di dalam negeri dengan memperkuat kedalaman struktur industri.
"Kita mau lihat industri tekstil dari hulu hingga hilir. Industri tekstil itu ada yang berbasis kapas, rayon dan poliester. Yang kita bisa dorong kemandiriannya adalah yang berbasis rayon dan polyester, kalau kapas masih harus impor," ujar dia, di Jakarta, Rabu.
Untuk itu, ia menggelar pertemuan dengan salah satu produsen serat rayon di Indonesia yakni PT Indo Bharat Rayon untuk mengetahui kondisi industri tekstil secara keseluruhan.
Menurut Airlangga, terdapat beberapa hambatan untuk mewujudkan kemandirian industri tekstil di dalam negeri, salah satunya adalah harga gas.
Selain itu, serbuan produk impor yang berasal dari beberapa negara juga menjadi tantangan tersendiri untuk industri tekstil dalam negeri.
"Kalau dari segi kapasitas produksi kita sudah cukup. Tinggal diharmonisasi agar di tengah-tengah itu, kan sekarang masih diserang barang impor. Nah, kita lihat titik-titik lemah kita di mana," ungkapnya.
Airlangga menyampaikan, setelah meninjau kondisi industri tekstil secara keseluruhan, Kemenperin akan mengeluarkan beberapa kebijakan agar tantangan tersebut dapat teratasi.
"Akan ada beberapa kebijakan, tapi nanti kita lihat dulu kondisinya bagaimana secara keseluruhan," pungkas Airlangga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Kita mau lihat industri tekstil dari hulu hingga hilir. Industri tekstil itu ada yang berbasis kapas, rayon dan poliester. Yang kita bisa dorong kemandiriannya adalah yang berbasis rayon dan polyester, kalau kapas masih harus impor," ujar dia, di Jakarta, Rabu.
Untuk itu, ia menggelar pertemuan dengan salah satu produsen serat rayon di Indonesia yakni PT Indo Bharat Rayon untuk mengetahui kondisi industri tekstil secara keseluruhan.
Menurut Airlangga, terdapat beberapa hambatan untuk mewujudkan kemandirian industri tekstil di dalam negeri, salah satunya adalah harga gas.
Selain itu, serbuan produk impor yang berasal dari beberapa negara juga menjadi tantangan tersendiri untuk industri tekstil dalam negeri.
"Kalau dari segi kapasitas produksi kita sudah cukup. Tinggal diharmonisasi agar di tengah-tengah itu, kan sekarang masih diserang barang impor. Nah, kita lihat titik-titik lemah kita di mana," ungkapnya.
Airlangga menyampaikan, setelah meninjau kondisi industri tekstil secara keseluruhan, Kemenperin akan mengeluarkan beberapa kebijakan agar tantangan tersebut dapat teratasi.
"Akan ada beberapa kebijakan, tapi nanti kita lihat dulu kondisinya bagaimana secara keseluruhan," pungkas Airlangga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016