Pangkalpinang (Antara Babel) - Sejumlah masjid di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar tradisi "nganggung" dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.

Taufik, seorang warga Pangkalpinang, Minggu, mengatakan nganggung atau menggelar jamuan makan bersama di masjid ini sudah menjadi tradisi pada bulan tertentu di antaranya dalam menyambut 1 Syawal, 1 Muharram, 10 Zulhijjah dan bulan maulid atau bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal.

"Namun hanya beberapa tempat dan masjid saja yang menggelar tradisi nganggung di antaranya di Desa Tuatunu yang dikenal dengan Desa Serambi Makkah dan Desa Kemuje yang biasa disebut dengan kota santri dan beberapa daerah lainnya," ujarnya.

Ia menjelaskan dalam tradisi nganggung setiap bubung rumah membawa satu dulang (tempat aneka makanan) ke masjid dan kemudian dimakan secara bersama.

"Uniknya dari kegiatan ini adalah sesuai dengan tradisi bahwa dulang itu dibawa oleh kaum laki-laki ke masjid dan semua makanan digelar di teras masjid untuk dimakan bersama-sama," ujarnya.

Imron, warga lainnya mengatakan tradisi nganggung sudah ada secara temurun dan tidak pernah tergerus kemajuan zaman.

"Saya tidak tahu sejak kapan dan siapa yang membawa tradisi ini, namun yang pasti nganggung sudah ada sejak zaman nenek moyang kami," ujarnya.

Menurut dia, nganggung memiliki nilai positif dalam kehidupan beragama dan sosial karena sarat dengan nilai kebersamaan dan persatuan dalam bingkai Islam.

"Bahkan ada di beberapa tempat suasana maulid ini seperti Hari Raya Idul Fitri karena ada kegiatan silaturahim dan saling berkunjung ke rumah-rumah warga layaknya suasana Lebaran," ujarnya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016