Batam (Antara Babel) - Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian memastikan bungkusan mencurigakan yang ditemukan di Pasar Tiban Centre Kota Batam bukanlah sebuah bom.
"Setelah diurai oleh petugas Gegana Brimob di dalamnya ada kabel, telepon gengam rusak, kabel dan batu bata. Itu bukan bom namun dugaan kami memang unuk membuat masyarakat takut dan resah," kata Kapolda di Batam, Sabtu malam.
Ia mengatakan, tidak ada data-data dari telepon genggam yang dililitkan dengan perekat pada bungkusan tersebut sehingga sempat membuat pengunjung pasar panik.
"Tidak ada data di dalamnya. Karena memang sudah lama rusak. Itu murni untuk menakut-nakuti saja," kata Sam.
Meskipun bukan bom, kata dia, pihaknya tetap akan mengusut temuan tersebut termasuk mengambil keterangan sejumlah saksi mata yang pertama mengetahui bungkusan tersebut.
"Ini tetap kami selidiki. Kami akan memintai keterangan sejumlah saksi. Karena jelas ini tujuannya membuat keresahan pada masyarakat mengingat dalam beberapa hari terakhir banyak terduga teroris ditangkap," ujar Kapolda.
Ia mengimbau oknum-oknum pihak tertentu agar tidak main-main dan membuat keresahan pada banyarakat dengan cara-cara seperti itu, karena polisi akan bertindak tegas.
"Kami imbau agar tidak coba-coba membuat keresahan pada masyarakat dengan cara-cara seperti ini. Polisi akan menindak tegas pihak-pihak yang dengan sengaja ingin membuat rasa tidak aman di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Sabtu siang pengunjung Pasar Tiban Centre dibuat ketakutan atas temuan sebuah bungkusan plastik yang nampak ada kabel dan telepon gengam pada bagian belakang sebuah kios.
Temuan tersebut selanjutnya dilaporkan pada pihak kepolisian yang menurunkan tim untuk mensterilkan wilayah dan evakuasi benda mencurigakan tersebut ke markas Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam.
"Kami juga mengimbau agar masyarakat berperan aktif dengan melapor jika menemukan benda mencurigakan sehingga bisa segera ditangani," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Setelah diurai oleh petugas Gegana Brimob di dalamnya ada kabel, telepon gengam rusak, kabel dan batu bata. Itu bukan bom namun dugaan kami memang unuk membuat masyarakat takut dan resah," kata Kapolda di Batam, Sabtu malam.
Ia mengatakan, tidak ada data-data dari telepon genggam yang dililitkan dengan perekat pada bungkusan tersebut sehingga sempat membuat pengunjung pasar panik.
"Tidak ada data di dalamnya. Karena memang sudah lama rusak. Itu murni untuk menakut-nakuti saja," kata Sam.
Meskipun bukan bom, kata dia, pihaknya tetap akan mengusut temuan tersebut termasuk mengambil keterangan sejumlah saksi mata yang pertama mengetahui bungkusan tersebut.
"Ini tetap kami selidiki. Kami akan memintai keterangan sejumlah saksi. Karena jelas ini tujuannya membuat keresahan pada masyarakat mengingat dalam beberapa hari terakhir banyak terduga teroris ditangkap," ujar Kapolda.
Ia mengimbau oknum-oknum pihak tertentu agar tidak main-main dan membuat keresahan pada banyarakat dengan cara-cara seperti itu, karena polisi akan bertindak tegas.
"Kami imbau agar tidak coba-coba membuat keresahan pada masyarakat dengan cara-cara seperti ini. Polisi akan menindak tegas pihak-pihak yang dengan sengaja ingin membuat rasa tidak aman di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Sabtu siang pengunjung Pasar Tiban Centre dibuat ketakutan atas temuan sebuah bungkusan plastik yang nampak ada kabel dan telepon gengam pada bagian belakang sebuah kios.
Temuan tersebut selanjutnya dilaporkan pada pihak kepolisian yang menurunkan tim untuk mensterilkan wilayah dan evakuasi benda mencurigakan tersebut ke markas Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam.
"Kami juga mengimbau agar masyarakat berperan aktif dengan melapor jika menemukan benda mencurigakan sehingga bisa segera ditangani," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016