Toboali (Antara Babel) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menolak laporan konsumen daging sapi karena tidak memiliki hasil pengecekan dari instansi terkait.

"Kami menyarankan pelapor ke Dinas Kesehatan untuk mengecek penyebab daging sapi yang berubah warna hijau," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Bangka Selatan, Wiwik di Toboali, Senin.

Ia mengakui baru pertama kali ini adanya keluhan dan laporan masyarakat mengenai rusaknya barang dagangan yang dijual oleh penjual.

"Selama ini tidak pernah ada aduan masyarakat,dan saat ini juga wewenang penyelesaian masalah konsumen ini sudah di pihak Provinsi," katanya.

Menurut dia, pihaknya tidak bisa memastikan penyebab perubahan warna pada daging yang sudah dibeli masyarakat itu karena tidak ada alat penguji sehingga tidak bisa menarik kesimpulan penyebab perubahan warna ini.

"Kalau tidak ada keterangan di Dinas Kesehatan, silahkan ke Dinas Pertanian dan Peternakan, karena disana ada petugas laboratorium," ujarnya.

Ia menghimbau pedagang agar tidak menjual barang yang sudah tidak layak konsumsi agar tidak merugikan konsumen.

"Kepada seluruh pedagang makanan sebaiknya tidak menjual barang yang tidak bagus lagi kepada konsumen karena selain dapat membahayakan kesehatan, konsumen juga rugi," 2atanya.

Sementara itu, salah satu pembeli daging sapi di Pasar Toboali, Ahmad mengatakan, daging yang baru dibeli ketika hendak dimasak sudah berubah warna kebiru-biruan dan menimbulkan bau tak sedap.

"Padahal daging itu dibeli pada pagi hari dan hendak dimasak pada malamnya, ketika dikeluarkan dari kulkas daging itu sudah berubah warna dan menimbulkan bau tak sedap," katanya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016